SURAT KECIL UNTUK SAUDARA DI SURIAH

MS Wijaya
3
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk semua saudaraku disana. Entah apa yang harus kukatakan kepadamu wahai saudaraku. Kini aku hanya bisa tertunduk malu atas diriku yang tiada berdaya melakukan apa-apa untuk dirimu.

Hanya doa-doa kecil yang kuselipkan disetiap sujudku kepada Allah. Meminta pada-Nya agar menguatkan dirimu disana. Melindungi disetiap derap langkahmu yang senantiada meneriakkan kebebasan yang hakiki atas tanahmu, tanah moyangmu. 

Aku malu, sangat!!!!
Entah bagaimana rasanya terkena debu reruntuhan rumahmu, sedangkan diriku yang terkena debu jalanan sudah menitiskan air mata begitu deras.

Entah bagaimana rasanya mendengar letupan-letupan bom yang disetiap menitnya memekakkan telinga, sedangkan kami disini malah bersenang-senang mendengar letupan dari nyala kembang api.

Entah bagaimana sakitnya tertimbun di reruntuhan bangunan dan hanya bisa berharap diam merintih hingga menunggu ajal, sedangkan tertimpa batu bata saja kami disini sudah memaki-maki kesetanan.

Entah bagaimana disini kami bertanya-tanya tentang keadilan Allah saat putus cinta, sedangkan mulutmu bungkam dan terus memuji Allah Ta'ala meskipun satu persatu saudaramu, ibumu, ayahmu, adikmu, kakakmu, anak laki-lakimu, anak perempuanmu menjadi seonggok tubuh kaku.

Entah bagaimana hanxurnya perasaan wanitamu yang lebih memilih bunuh diri dari pada dinodai.

Berapa banyak lagi anak yang akan menjadi yatim piatu?

Berapa banyak lagi istri yang akan menjadi janda?

Kembali lagi aku disini hanya bisa mengutuki manusia-manusia tak berhati. Manusia-manusia serakah yang membuatmu seperti ini.

Teriak dalam bisu.

Aku tahu kau sudah lelah,
Lelah berteriak meminta tolong kepada orang-orang tuli yang menutup mata atas apa yang terjadi padamu.

Sekali lagi aku meminta maaf, karena hanya bisa memandangi gambarmu seraya berdoa demi keselamatanmu. 

Semoga para syuhada ditanahmu diberikan tempat yang damai disana dan jannah yang indah.



Maafkan saudaramu yang lemah ini, yang hanya bisa terpekur sendiri dalam diam tanpa melakukan apa-apa.

19 Desember 2016 


Post a Comment

3Comments

  1. Ya Allah, mudahkan urusan mereka. Dan berikanlah obat penawar Jiwa bagi mereka semua

    ReplyDelete
  2. Selalu pengen nangis rasanya tiap baca hal tentang ini...

    ReplyDelete
Post a Comment