Book Reviews: Belajar Hidup dari Rumi - Haidar bagir

MS Wijaya
7



Malam kemarin baru aja nyelesaiin satu buku, Alhamdulillah sesuatu banget ikut RCO satu minggu bisa kelar baca buku. Biasanya entah berapa, tapi tergantung bukunya juga sih. Baytheway anyway busway udah tau belum apaan itu RCO? Oke gue jelasin sedikit, jadi RCO itu salah satu program khusus untuk member ODOP yang sudah berhasil mengikuti kelas dengan baik alias lulus(yeyy kasih tepok tangan dulu dong buat yang udah lulus, udah jangan kebanyakan dikira kita burung dara apa?).

RCO itu singkatan dari Reading Challenge ODOP, jadi kita disini di tantang untuk membaca buku setiap harinya. Jadi saling berkesinambungan nih sama program ODOP yang ditantang untuk menulis setiap harinya. Ibarat kata, membaca itu seperti sebuah kayu, sedangkan menulis adalah hasil ukiran/pahatan dari kayu tadi. Mudeng nggak sih wkwkwk😂😂 pokoknya gitulah ya.

Oke back to RCO jadi untuk kelas pertama, selama dua minggu pertama kami ditantang membaca minimal 20 halaman perharinya. Dan setiap harinya kita juga diminta setoran dengan format yang sudah disiapkan Penanggung Jawab RCO;

#NAMA #jumlah buku yang sudah dibaca #berapa halaman yang telah dibaca  hari ini #jumlah halaman yang telah dibaca dari hari pertama hingga hari ini #judul buku #penulis

QUOTES ;

Contohnya.
#MS Wijaya #1 buku #47 hlm

*Total halaman* : 290
*Judul* : Belajar Hidup dari Rumi
*Penulis* : Haidar Bagir
 *Quote* : *Kau cari Tuhan, itu masalahnya. Tuhan dalam dirimulah, yang sedang mencarimu. ( Dan Kau, tinggal menyambut-nya)*


Nah gimana? Asyique-kan, selain melatih disiplin membaca buku bisa juga menyelesaikan buku-buku numpuk yang sudah dibeli tapi belum kebaca. Ini pas banget sih momen buat gue, ada sekitar 10 buku yang numpuk belum gue baca sampai abis, malah ada yang masih perawan alias pelastiknya belum gue buka. Setiap hari gue laporan di grup khusus RCO dengan format seperti itu(ada deh dua hari gue bolos wkwkwk), karena disetiap report itukan harus mencantumkan quotes. Sering gue pasang juga di status whatsapp, beberapa ada yang japri ngbales status gue itu. Tanggepannya macem-macem ada yang jadi pengen baca, izin share dan lain-lain. Ada juga sih yang tanggapannya agak membuat gue kurang nyaman. Contohnya, wah bukunya diterbitin mizan ya? Syiah dong? Gue cuma bales dengan senyuman. Terus ada yang lebih menohok dan membuat gue bertanya-tanya juga sih, why?

"Hah? Bacaannya ginian? Kok serem"

Tik-tok-tik-tok-tik-tok perasaan buku yang gue baca genrenya bukan horor-loh. Gue jadi ngbaca ulang judul buku yang gue baca, sama sekali nggak ada unsur kata setan, gentayangan atau darah. Langsung gue tanya dong.

"Serem kenapa?"

"Haidar bagir syiah kan…" jawab dia singkat, padat dan jelas. Gue pernah baca sedikit apa itu syiah, kalau nggak salah aliran yang lebih mengagungkan Ali daripada Baginda Nabi Muhammad. Owhh karena itu, gue bener-bener nggak tau soal Haidar ini syiah atau apapun. Gue cuma minjem dari temen gue dan baca. Berhubung bukunya lucu, macam red valvet dan isinya menurut gue bagus. Karena berisi tentang bait-bait puisi seorang Rumi(Jalalludin Rumi) dan gue suka bait-baitnya yang relevan banget sama jaman now.

Dalam hati gue berkata, kok gini banget ya? Padahal kita shalat menghadap kiblat yg sama loh. Tapi gue langsung ke inget subuah ayat atau hadits gitu yang mengatakan nanti islam akan terbagi menjadi beberapa. Dan hanya ada satu yang benar. Gue mengaminkan ayat tersebut hari ini, ternyata benar takfirisme(takfirriyah) dalam islam benar-benar terjadi. Masing-masing golongan merasa benar dan mengkafirkan mereka yang menurutnya berbeda.

Look how cute this book lol..


Back to the red valvet, i mean buku ini yang isinya puisi-puisi khas seorang rumi yang mencari ketenangan dan kedamaian dalam hidup ini melalui pendekatan kepada Sang Pencipta. Ada beberapa puisi yang gue jadiin quotes karena menurut gue keren antara lain..

1.
Salib dan Umat Kristen, ujung keujung,
Telah kuuji. Dia tak disalib.

Kupergi ke kuil Hindu, ke pagoda kuno.
Tiada tanda apa saja di dalam-Nya.

Nuju ke pegunungan Herat kumelangkah dan kekandahar kumemandang
Dia tak di dataran tinggi, tak pula di dataran rendah.

Kupergi puncak gunung kaf yang menakjubkan.
Yang ada cuma tempat timggal burung Anqa.

Kutanya pula Bu Ali Sina,
Tiada jawaban, sama saja…

Kupergi ka'bah di Makkah.
Dia tak disana.
Lalu kujenguk dalam hatiku sendiri.
Disitu kulihat diri-Nya.
Disitu, tak di tempat lain.

Hal 8-9

2.
Jangan berkeluh kesah
Apa-pun yang hilang darimu kembali juga padamu,
Dalam wujud lain.

3.
*Hari ini seperti hari lain*
Kita bangun, merasa hampa dan takut.
Jangan buka pintu kamar.
Belajar dan mulai membaca.

4.
Kau cari Tuhan, itu masalahnya. Tuhan dalam dirimulah, yang sedang mencarimu. ( Dan Kau, tinggal menyambut-nya)

Dari semua bait puisi juga disertai footnote yang menjelaskan bait-bait puisi tersebut. Inti dari buku ini adalah menjelaskan, bahwa Allah senantiasa di dalam diri kita. Kita yang belum menyardari atau malah nggak mau. Selain itu disetiap halamannya backgroundnya beeda dan warna brown agak gold gitu. I love it deh, 4 jempol buat desainernya.

Rekomended banget sih bagi kalian yang suka dengan pemikiran Rumi. Disini juga ada penjelasan biografi singkat Rumi sejak lahir hingga ke liang lahat. Silahkan baca bagi yang berminat, dia diterbitin oleh mizan(lagi-lagi kan syiah katanya), so kalian yang mau baca ini harus siap mental karena takut dianggap syiah dan antek-anteknya. Apalagi penulisnya Haidar Bagir dan penerbitnya Mizan.😂😂😂

CMIIW😜😜 #tantangamRCO

Post a Comment

7Comments

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Ada apa dengan buku penerbit Mizan??
    Bberapa buku ensiklopedia yg aku punya, pnerbit mizan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. paradigma bebrpa orang atau kelmpok seperti tiu, Mizan penerbit syiah

      Delete
  3. Hmm lelah dengan itu. Padahal sama sama menyembah Allah, kenapa pula harus kek gitu. Khilafiyah gaakan pernah kelar. Tapi kenapa harus ada menganggap golongan dia benar, dan yang lain salah.

    *jadicurhatkan🙈

    ReplyDelete
  4. Aku kok yaa gagal fokus sama fotonya. Bukan hanya bukunya yang cute. Tapi ruangannya juga cute. Pinky.

    ReplyDelete
Post a Comment