Ini Cinta

MS Wijaya
14



Baru aku tahu kini apa sebenarnya jodoh itu, Sebuah pertalian yang tak memilih ataupun dipilih. Bertemu begitu saja tanpa harus mencari ataupun dicari. Terhubung seakan ada tali tak kasat mata yang saling menjalin tanpa ada yang bisa memutus atau menghubungkan dengan yang lainnya. Sederhana dan terjadi begitu saja. Seperti aku dan dirimu, satu pasang manusia yang ditakdirkan untuk bersama dalam kehidupan yang sementara.  

Aku ingat betul pertama kali kita bertemu,kau tertawa sedang aku menangis karena hanya itu yang bisa kulakukan. Kau menatapku dengan takjub, membelai rambutku yang masih basah akan air ketuban. Dengan hati-hati kau menimang tubuh mungilku seakan aku adalah porselin yang rapuh, matamu terlihat berkaca-kaca tak percaya bahwa aku anak laki-laki yang kau idamkan setelah kedua anak perempuan yang kau lahirkan sebelumnya. Terlebih lagi setelah kau gagal mempertahankan anak lelakimu yang belum sempat kau lahirkan. Jemari kecilku langsung mengenggam erat jari telunjuk yang kau tujukan kepadaku. Rasanya hangat dan menenangkan, ini sentuhan pertama kita. Setelah sembilan bulan lamanya kita terpisah oleh selapis hijab yang memisahkan dunia didalammu dan dunia dalam dekapmu.

Ingatkah engkau saat mengajari kaki mungil ini untuk mulai melangkah? Tentu saja kau ingat bukan. Bagaimana mungkin kau bisa lupa. Perlahan kau membiarkanku berdiri terlebih dahulu, menguatkan ancang-ancang sebelum melangkahkan satu kaki ke depan. Sedang kedua tanganmu siaga dan awas berjaga jikalau aku akan terjatuh. Sesekali aku terjatuh, bahkan seringkali dan membuatku merasa jera namun kau menguatkan bahwa aku bisa dan mengatakan bahwa kau akan selalu ada disini. Aku-pun percaya dan akan terus percaya kau akan selalu ada, tanpa aku minta.  

Ternyata benar kata Sang Pencipta, aku kelak akan dijaga oleh seorang malaikat bernama Ibu. Asalkankan kau tahu betapa takutnya aku saat itu, terpilih untuk di turunkan kebumi. Menjadi tak berdaya serta terbatas dalam jasad yang lemah. Perjalanankupun di mulai saat ruhku ditiupkan dalam rahimmu, bersemayam disana, merasakan detak jantungmu dan detak jantungku yang perlahan berdenyut. Kemudian mulai menendang-menyundul dengan tungkai lemah, yang malah membuatmu girang bukannya marah. 

Ibu malaikat yang menjadi tamengku untuk melewati dunia yang kejam. Bahkan saat sebelum aku benar-benar dalam penjagaanmu, engkau sudah rela bertaruh antara hidup mati. Menanggung biang dari segala kesakitan hanya untukku, orang asing yang entah nanti akan berbakti atau hanya menambah beban hidupmu.


You are my sunshine, my only sunshine
You make me happy when skies are gray

 #TANTANGANODOPKE5 #CINTAPERTAMA #ONEDAYONEPOST



Post a Comment

14Comments

Post a Comment