Movie Review : Benjamain Lincoln Vampire Hunter

MS Wijaya
9

Judul : Abraham Lincoln -  Vampire Hunter
Genre : Action, Horror, Fantasi
Durasi : 105 Menit
Sutradara : Timur Bekmambetov
Pemain :  Benjamin Walker, Mary Elizabeth winstead, Dominic Cooper, Anthony Mackie

Abraham Lincoln adalah presiden Amerika terbaik menurut pandangan gue sebagai orang luar Amerika melihat dari latar belakang dan sejarah yang ditorehkannya. Dan kebesaran Lincoln ini salah satunya karena ia mau menghapuskan perihal perbudakan yang dialami para kulit hitam yang menyebabkan perang saudara.

Makanya nggak heran warga Amerika juga sangat mencintainya, dan dibuat patung extra besar di gedung putih dengan pose ia duduk di sebuah singgasananya seakan sedang mengawasi pemerintahan. Selain mengenai keberhasilannya membuat bangsa amerika menjadi satu negara yang menjanjikan kebebasan bagi warga negaranya, desas-desus mengabarkan bahwa Abraham Lincoln ini adalah seorang pemburu vampir, iya vampir yang punya taring dan suka ngisepin darah itu.

Dari isu itu mungkin Timur Bekmemtov sang sutradara(ia juga sutrada untuk film day watch, night watch dan wanted)  membuat film ini. Tadinya gue kira film pure biografi tentang Abraham Lincoln. Tapi pas gue tonton kok ada yang aneh ya, ada semacam penampakan makhluk seperti vampir. Tapi pas gue liat judulnya di kanan atas Abraham Lincoln Vampire Hunter dan gue langsung ber ‘oh pantes..” dalam hati.

Adegan dibuka dengan Abraham Frenklin(Benjamin  Walker) yang sedang menulis surat untuk temannya yang bernama Henry(Dominic Cooper). Ia mau memberikan buku diary yang dia miliki sejak kecil yang pastinya berkisah tentang kejadian-kejadian penting dalam hidup Lincoln. Alur flashback yang dipilih dalam film ini, menceritakan masa kecil Lincoln yang sejak kecil sudah nggak suka dengan perbudakan yang ada di tempat tinggalnya itu. Satu scene yang menggambarkan kejadian itu dimana ia melihat tetangganya yang berkulit hitam sedang disiksa oleh pemilik tanah atau bos pekerja disana sambil menghina-hina gitu.

Nggak tahan melihat itu, Dia pengen nyamperin itu bos yang bernama Jack Barts, tapi ditahan oleh bapaknya. Bilang suruh menghiraukan mereka aja, dan pura-pura nggak liat. Lincoln pun mengikuti apa yang dikatakan bapaknya. Tapi mendengar temannya itu teriak-teriak terus karena akan dipisahkan sama orangtua-nya akhirnya ia nggak tahan, ia berlari ke arah Pak Barts sambil bawa kapak mencoba untuk melawan. Tapi apalah daya seorang anak kecil kan ya? Akhirnya dia kalah dan di cambuk. Sang Ayah pun mau nggak mau ngbelain Lincoln dengan terpaksa. Namanya orang tua kan ya, kadang sesalah apapun anaknya tetap dibela dan nggak mau anaknya disakitin orang lain.

Dapet SP-lah keluarga Lincoln dari Barts, dan bapakanya Lincoln tahu itu akan berakibat buruk pada keluarganya. Tapi nasi udah jadi bubur, tinggal dikasih kecap, kerupuk dan bawang goreng, sedap sekali rasanya gaes wkwkwk. Ternyata bener yang dikhawatirkan Bapaknya Lincoln, tiba-tiba istrinya alias Ibu Lincoln sakit parah dan nggak ada yang tahu sakit apa. Itu sakit yang misterius dan nggak ada penawarnya(kayak hatiini yang udah disakitin, maaf pemirsah saya sedang laper dikombinasikan dengan laper), meninggallah ibunya karena sakit itu. Hanya Lincoln yang tahu sesungguhnya, ternyata ibunya dibunuh oleh Barts yang saat itu datang ke rumahnya tengah malam dalam wujud vampir yang mengerikan. Tapi ia nggak tahu Barts itu vampir dan apa itu vampir  Jadi dia Cuma menganggap itu mimpi buruk. Kemudian ayahnya juga meninggal, dengan ciri-ciri yang sama seperti ibunya dulu.

Lincoln yang masih berdarah muda, darahnya para remaja itu akhirnya tersulut. Ia ingin membalaskan dendam pada Barts atas kematian kedua orangtua-nya. Setelah mengendap-ngendap di gudang milik Barts akhirnya ia dapat kesempatan untuk membunuh Barts dengan menembakan senapan tepat mengenai matanya Barts. Setelah syok karena baru saja ia membunuh manusia untuk pertama kalinya ia berniat lari dan membuang senapan itu ke sungai. Tapi tak disangka, Barts bangkit dari kematiannya menjadi sosok yang mengerikan dan menyerang Lincoln sampai ia tak sadarkan diri.

Esok harinya, ia terbangun di rumah seseorang yang tidak dikenal dengan wajah penuh luka. Baru diketahui rumah itu adalah milik seorang laki-laki bernama Henry. Henry menceritakan sesungguhnya bahwa Barts, musuh bebuyutannya selama ini adalah bukan manusia biasa. Tapi sosok Vampir yang mengerikan dan mempunyai keabadian kecuali jika dibunuh dengan senjata perak. Jadilah Lincoln minta diajarkan cara untuk membunuh si Vampir ini. Henry mengiyakan, tapi dengan satu syarat, ia harus membantunya untuk menjadi pemburu Vampir. Memberantas Vampir-vampir yang berkeliaran dibumi. Setelah diajarkan tips and trick untuk menghadapi Vampir dan membunuhnya  berangkatlah dia untuk PKL. Henry memberikan nama-nama siapa saja yang terindikasi seorang Vampir dan harus di bunuh. Tapi ia merasa lelah, karena ia tak kunjung menemukan nama Barts. Sampai akhirnya Henry mengiyakan untuk membunuh Barts, ia pun berhasil membunuh Barts tapi ada rahasia lain yang diungkapkan Barts sebelum meninggal. Bahwa Henry sebenarnya adalah Vampir juga seperti dirinya. Dan jadilah Lincoln marah dan membenci Henry karena telah di bohongi.

Gue ngrasa cerdas banget sih penulis skenarionya, dia menggabungkan kejadian-kejadian bersejarah dengan fantasi bahwa tokoh besar Amerika seorang pemburu Vampir, entah kalau di Indonesia mungkin filmnya akan dicekal kali ya. Adegan favorit gue itu saat Lincoln melawan Barts untuk kedua kalinya. Mereka bertarung dilapangan luas dengan latar ratusan kuda berlarian. Nggak kebayangkan gimana mereka berantem ditengah-tengah para kuda yang sedang berlari ketakutan.
Rating dari 1-10, gue kasih 7 lah untuk film ini. Sedikit-banyak gue bisa tahu sejarah Amerika walaupun dibumbui dengan fiksi bahwa Lincoln seorang pemburu Vampir. Cukup menghibur untuk tontonan dikala senggang.


Post a Comment

9Comments

Post a Comment