Movie Reviews : Fight Club (1999)

MS Wijaya
14


Film jadul yang satu ini keren banget, nggak salah kalau film ini jadi film legendaris dan film wajib ditonton bagi penikmat film. Seorang pria tak bernama (serius sepanjang film nama tokoh utama ini nggak dikasih tau, kecuali nama palsu yang dia pakai untuk kepentingannya) yang kesepian dan punya masalah dengan insomnia. Jadi ia berkonsultasi ke dokter dan meminta resep obat tapi yang dikasih malah anjuran untuk menghadiri pertemuan para penderita kanker testikel. Berawal dari sana ia bisa menumpahkan emosinya untuk berbagi dan menangis tanpa perlu di judge lemah dan sebagainya. Ternyata metode itu berhasil membuat ia tdur dengan baik setiap malamnya. Jadilah ia rajin pada pertemuan-pertemuan sesama pengidap penyakit kronis atau istilah kasarnya komunitas dimana orang-orang sekarat berkumpul untuk saling memberi semangat. Setiap hari ia pergi kesana bukan karena ia juga sekarat, tapi ia kecanduan untuk menumpahkan emosinya agar ia bisa tidur dengan nyenyak.  

Marla Singer, perempuan aneh yang tiba-tiba menjadi seperti tumor di kepalanya. Ia juga mengikuti semua pertemuan yang dihadirinya, sehingga membuatnya terasa tidak nyaman sama sekali sat berada di tengah-tengah pertemuan. Karena Marla mencerminkan dirinya, bahwa mereka berdua sebenarnya benar-benar tidak membtuhkan pertemuan itu. Jadilah mereka bersepakat mengambil pertemuan yang berbeda. Membagi pertemuan yang mereka ikuti agar tidak saling bertemu.

Suatu ketika ia bertemu dengan Tyler Durden yang diperankoan oleh Brad Pitt, ia mengenalkan dirinya sebagai pengusaha sabun homemade yang ternyata dibuat dari lemak bekas sedot lemak yang marak dilakukan oleh orang amerika kala itu. Saat kembali dari dinas kerjanya ke apartemen, ia tak menyangka mendapati semuanya telah terbakar. Apartemen mewahnya meledak karena ledakan gas, begitu setidaknya yang dikatakan pihak polisi kepadanya. Akhirnya ia menumpang di rumah Tyler Durden yang akhirnya menjadi pengaruh buruk baginya. Mulai dari membuat bom sampai pada masalah utama yaitu membuat klub petarun demi kesenangan semata. Tempat dimana para pria menumoahkan emosinya dengan cara bertarung sampai babak belur.

Film satir yang nyinyirin kehidupan amerika di setiap dialognya ini memang ada benernya juga sih. Dengan ending twist yang nggak bakal kita sangka banget bikin kita berdecak kagum. Dan berujar dalam hati Jadi “selama ini??”

Post a Comment

14Comments

  1. Wow, sepertinya keren banget film ini

    ReplyDelete
  2. wihhh saya juga suka film jadoel-jadoel begini mas, nice review!

    ReplyDelete
  3. kenapa tulisan review filmya open ending kayak filmnya yah kak? belum puas baca tapi mendadak sudah sampai di ujung. terlanjur bingung malah tambah bingung. google mana google? hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sabar ya, aku tuh mau buat kelen penasaran biat nonton sendiri. Kan ndak enak kalau spoiler wkwk

      Delete
  4. mau dong filmnya. Dan di sini baca sekilas setuju banget bahwa emosi itu musti disalurkan dengan baik.

    ReplyDelete
  5. Wah asyik nih.. bisa dapet review film di sini. Boleh donk request review film yang temanya pendidikan.. :)

    ReplyDelete
Post a Comment