Tjurhat September

MS Wijaya
25


Semakin dibaca karya orang-orang yang muncul di media itu, sekarang aku tahu kenapa bisa di sukai oleh awak media. Salah satu alasannya karena unsur-unsur lokalisasi, eh lokalitas maksudnya 😂.

Lalu apalah diriku, bukan anak yang menetap pada suatu daerah dalam jangka waktu lama. Sehingga diriku ini kurang wawasan pada isu-isu lokalitas di daerah yang aku tinggali.

Contohnya aja, aku lahir di paris. Menginjak umur tiga tahun aku pindah ke London. Sampai kelas tiga sekolah dasar aku di bumi metropolitan Jekerdah. Kemudian menamatkan sekolah dasar, aku pun masih harus berpindah ke negeri knowhere. Menjelang Junior High School aku sekolah di Hogwarts (bener gak sih tulisannya?)

Pokoknya aku itu nggak bisa menetap ke satu hati(lah apa hubungannya Juminten!!).

Ok I'm serius now!! Really, sejak kecil gue itu pindah-pindah terus. Maka dari itu gue nggak biasa bahasa daerah, selain beberapa potong kata seperti 'Aing Maung', 'aku rapopo', 'nugelo', 'awakku loro', dan 'sayang, opo koe krungu' yang gue dapat dari kutipan film ataupun lagu-lagu yang lagi hits.

Walaupun orang tua gue asli jawa, tapi mereka kalau di rumah ya biasa ngomong bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sesuai KBBI Pancen oyeh! Jadi ginilah gue sekarang, jadi anak blasteran yang nggak tau asalnya(ya ampun, gue jadi merasa kotor. Anak haram dong gue 😂😂 ~~mengapakah, harus kurasa. Sepenting itukah cintamu! #salah_soundtrack_woy!!)

Saat anak-anak lain mah kan dengerinnya lagu sunda, atau campursari. Gue udah dengerinnya Celine Dion, The Corss sama Britney Spears 😣. Jadi secara verbal gue ngomongnya sebelas-dua belas mirip Ovouweeeweeweuweww Osass.

So, mungkin jenis karya yang mengandung lokalitas kurang cocok untuk gue tulis. Genre metropop yang gaul and pengki lebih cocok deh gue terapin dalam tulisan-tulisan gue.

Anyway biar tjurhatan ini agak sedikit berfaedah, bagi penulis pemula seperti gue. Jangan berkecil hati, jangan menganggap dirimu receh. Kamu nggak bisa langsung jadi macam Andrea Hirata, Kang abik, Dee Lestari, Umar Affiq apalagi MS Wijaya(Cie nyebut diri sendiri 😂).

Bersabarlah, kunci kesuksesan itu bukan dari bakat. Tapi dari kemauan untuk melangkah maju walaupun perlahan.

Untuk menjadi penulis kamu nggak perlu nyastra banget, sampe karya kamu ditulis pakaisandi morse. Nggak usah maksain diri. Setiap orang punya gaya masing-masing. Kamu bisa meniru orang lain, tapi kamu nggak akan bertahan lama untuk itu. Terima kamu apa adanya, sing penting mah jangan pernah bosan untuk belajar.

Cukup sekian dan terima gaji.



NB: kalau kalian bertanya-tanya kenapa gambarnya blender, dan apa hubungannya dengan curhatan gue kali ini. Serous, nggaknada hubungannya sama sekali 😋😋

#komunitasonedayonepost

Post a Comment

25Comments

  1. malam malam , baca curhatan pemuda yang selalu berpindah pindah tempat kerja. semoga mendapat jodoh ya mas. sehingga bisa membuat mas. menetap .hehehhe

    ReplyDelete
  2. Ngerihh yaa lahir di paris, trus pindah ke london.

    ReplyDelete
  3. Maaf ya..justru pengin ketawa baca tjurhatanmu

    ReplyDelete
    Replies
    1. 😂😂 jangan ketawa bun. Aku sedih tau..

      Delete
  4. Itu yang kesebut, MS Wijaya, siapa sih? Penulis? Artis? Kok kayak ketum odop ya? Apa emang mirip?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa jadi mas.. emang nggak tau siapa dia?? 😣😆

      Delete
  5. Replies
    1. WMNM mba aku tuh.. (Warga Negara Mana Ajaa)

      Delete
  6. Bang Ian habis salah makan yaa? Itu tulisan kenapa begitu? Hahaha

    ReplyDelete
  7. 🤭🤭😎 sangat menyenangkan untuk dibaca

    ReplyDelete
  8. Aduh.. kemekelen saya baca itu tjurhat 😂😂

    ReplyDelete
  9. Aku kira mau review tentang blender... wkwkwkw

    ReplyDelete
  10. Aku juga pengen tuh, punya TTL keren,
    Paris, 34 Februari 19sekiansekian hmmm

    ReplyDelete
  11. Assalamualaikum...salam kenal dari salah satu warga pulau natuna

    ReplyDelete
  12. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  13. kebayangin wajah penulis ini kayak apa ya..kok yg terbesit mirip andre stinky, hehe

    ReplyDelete
  14. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  15. Beda sekali waktu di group. Tak pikir orangnya spaneng ternyata gokil dan fun banget dari tulisannya. Semangat kakak. Menginspirasi syekaleh.

    ReplyDelete
  16. Microsoft wijaya... 😂

    Boleh ya suka2 aja nulis macam ini model?

    Naruh foto apapun suka2.😁

    ReplyDelete
  17. Baca nya ampe ketawa ketawa sendiri saya haha

    ReplyDelete
  18. Baca nya ampe ketawa ketawa sendiri saya haha

    ReplyDelete
  19. Yha, setuju banget kalo menulis itu baiknya pake bahasa kita aja. Gimana enaknya aja. Gausah ngoyo mengikuti apa yang audience inginkan yang justru mengurangi rasa enak kita dalam menulis.

    ReplyDelete
Post a Comment