Setengah sebelas lewat empat
menit jam yang ditunjukkan di pojok kanan layar laptopku. Sebenarnya aku ingin
segera memejamkan mataku dan meringkuk bersama selimut serta bantal
kesayanganku. Ya aku punya bantal kesayangan yang mengajarkanku tentang artinya
kenyamann atau kesempurnaan cinta menurut salah satu penyanyi Indonesia.
Abaikan yang satu itu karena itu
hanya kalimat pembuka yang akan buang-bung waktu saat anda membacanya(termasuk
kalimat ini), ada dua hal yang mengganjal dalam benak dan pikiranku untuk
mengenyahkan pikiran untuk segera berbaring dikasurku. Yang pertama aku belum
menunaikan kewajibanku sebagai umat muslim pada hari ini, yaitu shalat Isya. Dan
ya aku sering lalai dengan shalatku, maaf saja aku memang bukan muslim yang
sempurna, kadang karena lelah seharian. Kewajiban yang satu itu sering aku
lupakan.
Tapi tadi sore baru aku dapat
siraman rohani dari guru ngajiku yang membuatku enggan untuk meninggalkan
shalat karena sebuah alasan(apapun itu). Mungkin esok hari aku akan memposting
tulisan tentang materi yang diajarkan guru ngajiku tersebut.
Yang kedua adalah sebuah ucapan
dari suhu kami para warga ODOP, yaitu Bang Syaiha di kuliah malming kemarin. Ada
sebuah kalimat yang membuatku sadar. Entah yang lainnya menyadarinya atau
tidak, tapi itu seperti tamparan keras bagiku.
Kemarin sedang membahas tentang Personal Branding seorang penulis, salah
satunya lewat akun social media-nya
atau membuat sebuah fans page. Pasti ribet sakali bukan?? Terlebih lagi
membayangkan setiap harinya kita yang bekerja penuh dengan tugas kantor yang
menumpuk atau tugas kuliah, skripsi yang belum tau judulnya, PR yang belum
dikerjakan, Pekerjaan rumah tangga yang tiada habisnya atau segudang kegiatan
lainnya yang membuat kita sibuk sehingga kita ingin merasa menyerah dan
melupakan niat yang telah kita ikrarkan sebelumnya entah apapun itu.
Begini kira-kira Bang Syaiha
dengan bijak berkata :
“Kalau dibilang sibuk,
setiap kita juga pasti sibuk. Ada yang jadi rumah tangga, yang kerjanya bejibun
dsb. Yang membedakan orang sukses adalah orang yang mau memanfaatkan waktu yang
sedikit itu untuk disiplin melakukan hal yang berguna demi mimpinya”
“Tessss” benar-benar rasanya
seperti ditampar saat itu juga. Tepat mengenai hatiku, pasti bang syaiha bilang
gini kalau baca postingan ini “Hahaha so bijak banget gue ngomongnya kayak gini”
hahaha biarlah bang, mungkin memang kebijakan abanglah yang membuat satu wanita
diluar sana minta dijadikan yang kedua.
Balik lagi ke kalimat yang maha
dahsyat itu, ya “hal yang berguna demi mimpinya” mungkin akhir-akhir bulan ini
(beberapa bulan belakangan) memang aku akui nulisnya jarang, bahkan hampir
sebulan lebih nggak posting di blog. Padahal anak ODOP, One Day One Post tapi
nyatanya itu kosong sebulan lebih tanpa diisi apapun.
Menulis setiap hari sudah
semestinya aku lakukan yang katanya bermimpi jadi penulis, bagaimana mau jadi
penulis kalau diri ini malas untuk menulis. Kalau menuruti badan, ya pasti
teriak-teriak dia minta cerai, ehh apalah ini kok jadi cerai?? Maksudku minta
istirahat, karena seharian dari pagi sampai sore kerja, lalu belajar bersama
hampir setiap malam di basecamp buat mengejar ketertinggalan pelajaran. Lalu menulis
kapan?? Dalam angan?? Yo wis aku cuma bisa dapet angan-angan aja untuk jadi
penulis.
Sudah menjadi sifat manusia
selalu bersembunyi dibalik pembelaan untuk dirinya sendiri karena tak mau disalahkan.
Bahkan terkadang menjadi terlalu egois karena merasa dirinya benar. Baru setelah
hal buruk terjadi mereka akan mengalami yang namanya penyesalan dan mengutuk
dirinya sendiri “Andai saja aku kemarin begini, coba kemarin gue nglakukin oitu
pasti nggak gini hasilnya dan kalimat andai-andai lainnya yang membuat diri
kita malah terpuruk dalam penyesalan tiada berujung dan akhirnya kita stuck
disana sampai ajal datang.
Kutengok di blogku ada satu
cerbung yang belum kelar, liat di folder laptop, banyak cerpen yang tak
terselesaikan. Lihat wattpad, aishh dua cerita terbengkalai. Ampun mak mau jadi
apa kau ini???
“nggak kok, kemarin emang sibuk
anu itu anu itu….”alasan ku ketika ditanya kenapa nggak nulis, ya sampai-sampai
aku malah jadi jago buat alasan kenapa nggak menulis dari pada menulis itu
sendiri.
Hari ini Bismillah dengan niat
semoga bisa terus menulis setiap hari serta memperbaiki diri menjadi lebih baik
walupun jauh dari kata sempurna , karena kesempurnaan milik Allah Semata. CMIIW
Catatan penulis : maaf judulnya absurd kali ini, abisnya no caption hahaha, biar heboh aja macamberita-berita di online sekarang hahaha
12 Comments
Judulnya kayak kadeerte...😂
ReplyDeleteIshh mamak suudjon terus haha
DeleteIya.. judulnya kayak KDRT... Tapi isinya oke..
ReplyDeleteTerus semangat ya mas, semoga bisa konsisten.. aamiin..
Amin makasih bang semoga bisa terus konsisten.
Delete"Ditampar" bang Syaiha ya Mas? Laporin.. Laporin... Hhaa
ReplyDeletejanganlah entar aku dibilang alay mba :(
Deletehahahahaha ketawa aku bacanya
ReplyDeletelucu tapi mengena...
hihihi semoga ikut tertampar mba wid ehh termotivasi maksudnya
DeleteKekerasan dalam dunia menulis nih. Hehehe
ReplyDeleteiyya kang hua..hua..hua..
Deletedulu ada cerpen 2 tahum lalu di blog malah ga pernah diselesaikan :(
ReplyDeleteiy=hh iyya gitulah mba feb, punya sayaapun banyak lagi.
Delete