slider

Tampar Aku Mas!!!



Setengah sebelas lewat empat menit jam yang ditunjukkan di pojok kanan layar laptopku. Sebenarnya aku ingin segera memejamkan mataku dan meringkuk bersama selimut serta bantal kesayanganku. Ya aku punya bantal kesayangan yang mengajarkanku tentang artinya kenyamann atau kesempurnaan cinta menurut salah satu penyanyi Indonesia. 

Abaikan yang satu itu karena itu hanya kalimat pembuka yang akan buang-bung waktu saat anda membacanya(termasuk kalimat ini), ada dua hal yang mengganjal dalam benak dan pikiranku untuk mengenyahkan pikiran untuk segera berbaring dikasurku. Yang pertama aku belum menunaikan kewajibanku sebagai umat muslim pada hari ini, yaitu shalat Isya. Dan ya aku sering lalai dengan shalatku, maaf saja aku memang bukan muslim yang sempurna, kadang karena lelah seharian. Kewajiban yang satu itu sering aku lupakan.

Tapi tadi sore baru aku dapat siraman rohani dari guru ngajiku yang membuatku enggan untuk meninggalkan shalat karena sebuah alasan(apapun itu). Mungkin esok hari aku akan memposting tulisan tentang materi yang diajarkan guru ngajiku tersebut.

Yang kedua adalah sebuah ucapan dari suhu kami para warga ODOP, yaitu Bang Syaiha di kuliah malming kemarin. Ada sebuah kalimat yang membuatku sadar. Entah yang lainnya menyadarinya atau tidak, tapi itu seperti tamparan keras bagiku. 

Kemarin sedang membahas tentang Personal Branding seorang penulis, salah satunya lewat akun social media-nya atau membuat sebuah fans page. Pasti ribet sakali bukan?? Terlebih lagi membayangkan setiap harinya kita yang bekerja penuh dengan tugas kantor yang menumpuk atau tugas kuliah, skripsi yang belum tau judulnya, PR yang belum dikerjakan, Pekerjaan rumah tangga yang tiada habisnya atau segudang kegiatan lainnya yang membuat kita sibuk sehingga kita ingin merasa menyerah dan melupakan niat yang telah kita ikrarkan sebelumnya entah apapun itu.

Begini kira-kira Bang Syaiha dengan bijak berkata :
“Kalau dibilang sibuk, setiap kita juga pasti sibuk. Ada yang jadi rumah tangga, yang kerjanya bejibun dsb. Yang membedakan orang sukses adalah orang yang mau memanfaatkan waktu yang sedikit itu untuk disiplin melakukan hal yang berguna demi mimpinya”

“Tessss” benar-benar rasanya seperti ditampar saat itu juga. Tepat mengenai hatiku, pasti bang syaiha bilang gini kalau baca postingan ini “Hahaha so bijak banget gue ngomongnya kayak gini” hahaha biarlah bang, mungkin memang kebijakan abanglah yang membuat satu wanita  diluar sana minta dijadikan yang kedua.

Balik lagi ke kalimat yang maha dahsyat itu, ya “hal yang berguna demi mimpinya” mungkin akhir-akhir bulan ini (beberapa bulan belakangan) memang aku akui nulisnya jarang, bahkan hampir sebulan lebih nggak posting di blog. Padahal anak ODOP, One Day One Post tapi nyatanya itu kosong sebulan lebih tanpa diisi apapun. 

Menulis setiap hari sudah semestinya aku lakukan yang katanya bermimpi jadi penulis, bagaimana mau jadi penulis kalau diri ini malas untuk menulis. Kalau menuruti badan, ya pasti teriak-teriak dia minta cerai, ehh apalah ini kok jadi cerai?? Maksudku minta istirahat, karena seharian dari pagi sampai sore kerja, lalu belajar bersama hampir setiap malam di basecamp buat mengejar ketertinggalan pelajaran. Lalu menulis kapan?? Dalam angan?? Yo wis aku cuma bisa dapet angan-angan aja untuk jadi penulis.

Sudah menjadi sifat manusia selalu bersembunyi dibalik pembelaan untuk dirinya sendiri karena tak mau disalahkan. Bahkan terkadang menjadi terlalu egois karena merasa dirinya benar. Baru setelah hal buruk terjadi mereka akan mengalami yang namanya penyesalan dan mengutuk dirinya sendiri “Andai saja aku kemarin begini, coba kemarin gue nglakukin oitu pasti nggak gini hasilnya dan kalimat andai-andai lainnya yang membuat diri kita malah terpuruk dalam penyesalan tiada berujung dan akhirnya kita stuck disana sampai ajal datang.

Kutengok di blogku ada satu cerbung yang belum kelar, liat di folder laptop, banyak cerpen yang tak terselesaikan. Lihat wattpad, aishh dua cerita terbengkalai. Ampun mak mau jadi apa kau ini???
“nggak kok, kemarin emang sibuk anu itu anu itu….”alasan ku ketika ditanya kenapa nggak nulis, ya sampai-sampai aku malah jadi jago buat alasan kenapa nggak menulis dari pada menulis itu sendiri.

Hari ini Bismillah dengan niat semoga bisa terus menulis setiap hari serta memperbaiki diri menjadi lebih baik walupun jauh dari kata sempurna , karena kesempurnaan milik Allah Semata. CMIIW 

Catatan penulis : maaf judulnya absurd kali ini, abisnya no caption hahaha, biar heboh aja macamberita-berita di online sekarang hahaha

Post a Comment

12 Comments

  1. Judulnya kayak kadeerte...😂

    ReplyDelete
  2. Iya.. judulnya kayak KDRT... Tapi isinya oke..

    Terus semangat ya mas, semoga bisa konsisten.. aamiin..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin makasih bang semoga bisa terus konsisten.

      Delete
  3. "Ditampar" bang Syaiha ya Mas? Laporin.. Laporin... Hhaa

    ReplyDelete
  4. hahahahaha ketawa aku bacanya
    lucu tapi mengena...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi semoga ikut tertampar mba wid ehh termotivasi maksudnya

      Delete
  5. Kekerasan dalam dunia menulis nih. Hehehe

    ReplyDelete
  6. dulu ada cerpen 2 tahum lalu di blog malah ga pernah diselesaikan :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. iy=hh iyya gitulah mba feb, punya sayaapun banyak lagi.

      Delete