Alya menatap ruko kantor tempat ia akan bekerja
mulai hari ini. Jantungnya berdebar cepat, perutnya tiba-tiba mual.Ia
menghembuskan nafasnya yang terasa berat, berharap ketakutan dan kegugupannya
hilang bersama karbon dioksidanya. Ragu-ragu Alya memencet bell yang terletak
di sebelah pintu masuk. Pintu kaca yang tertutup hordeng berwarna cream
menghalangi pandangan Alya ke dalam.
Ini hari pertamanya kerja di tempat baru. Semoga
ia akan betah ditempat barunya ini, tapi ia meragukannya. Ada sesuatu yang
mengganjal dihatinya saat ia diterima bekerja ditempat ini. Entahlah, rasanya
seperti tak nyaman saja. Seharusnya ia tak menerimanya bukan kalau sudah merasa
tak nyaman diawal? Tapi ia sangat membutuhkan pekerjaan ini. Uang ditabunganya
sudah sangat menipis, kalau saja bulan ini tidak mendapatkan pekerjaan
bisa-bisa ia akan hidup dijalanan.
"Klik" suara kunci pintu terbuka,
berbarengan siluet hitam yang tercetak dari hordeng cream.
"Pagi, alya yah..?!" Tanya seorang
pemuda yang baru keluar dari ruko tersebut. Anak rambutnya mengembang
acak-acakkan matanya pun masih merah, terlihat ia seperti habis bergadang
semalaman. Alya mengangguk sopan dan menundukkan wajahnya, ia malu. Ya memang
begitu sifat Alya yang introvert sehingga ia kadang sulit untuk beradaptasi dengan
lingkungan barunya.
Pemuda itu mempersilahkan Alya duduk di sofa
kecil yang tersedia untuk para tamu. Pemuda itu memperkenalkan dirinya bernama
Andi dan langsung menghilang dibalik tangga yamg menuju keatas untuk berbenah
diri sebelum boss nya datang. Ia memperhatikan ruangan itu dengan seksama, bulu
roma ditengkuk kembali meremang sesaat ketika bayang hitam itu itu dengan cepat
lewat ke bawah tangga lalu menghilang.
***
Sudah hampir sebulan Alya bekerja di ruko itu,
belum ada kejadian ganjil seperti hari pertamanya. Ia menganggap mungkin 'si
'dia' ingin berkenalan dengan orang baru. Alya percaya di semua tempat
pasti ada penghuninya dalam tanda kutip, yaitu makhluk astral yang tak kasat
mata. Namun memang suasana dikantornya yang sekaligus menjadi gudang sepatu
kulit produk mereka memang sangat kurang enak, bau kulit kadang terlalu
menyengat dan membuat mual, hawa dingin dan lembab menambah aura negatif. Hanya
delapan orang yang bekerja disini termasuk boss pemilik perusahaan tempat Alya
bekerja. Alya bersyukur ia mendapatkan teman kantor seperti Andi yang supel dan
mudah bergaul terlebih lagi Andi pemuda yang sopan dan baik, maka Alya sudah
akrab dengan pemuda tersebut.
"Ndi, kamu percaya kalau hantu itu
ada?" tanya Alya sambil menyendok ketoprak yang tinggal separuh.
"Nggak, hantu itu hanya interprestasi
manusia yang di buat secara sengaja untuk menjadi kambing hitam atas kesalahan
yang mereka buat sendiri." jawab Andi sambil melahap sendokan terakhir
ketopraknya yang mereka beli.
Alya hanya manggut-manggut bukan untuk mengiyakan
tapi karena dia tak tahu harus menjawab apa. Baginya hantu ada dan dapat ia
jamah. Berbeda dengan Andi yang menganggap semuanya yang berbau mistis itu
hanya karangan belaka. bahkan ia pernah melihat langsung bagaimana acara televisi
yang menampilkan sesuatu yang mistis itu hanya semacam rekaan yang dibuat-buat,
sejak itu ia makin tak percaya pada hal seperti itu
"Owh iyya hari ini jadi lembur kau
Al?"
"Ya ampun, saya benar-benar lupa kalau harus
lembur hari ini." Alya menepuk keningnya. Andi tersenyum melihat tingkah
Alya lalu meninggalkannya sendiri di pantry.
****
Alya baru saja mematikan komputernya saat
sekelebat bayang hitam Tiba-tiba lewat di depannya. Dengan cepat ia membereskan
barang-barang yang ada di mejanya.
Trekk..
Tiba-tiba listrik padam, Seluruh ruangan menjadi gelap gulita, jantung Alya berpacu
cepat. Bayangan-bayangan mengerikan muncul dengan cepat dikepalanya bagaikan
kaset rusak yang diulang-ulang terus-menerus. Ia menyalakan lampu flash dari
handphonenya untuk menerangi tangga yang ia turuni perlahan.
Srekk..srekk..srek.. Alya mendengar sesuatu
dibelakangnya.
Trekk..
Lampu kembali menyala dan Alya memicingkan
matanya yang terasa panas karena cahaya yang tiba-tiba menghambur ke dalam
matanya.
"Aaann..." teriak Alya sebelum mulutnya
di bekap oleh seseorang dari belakang. Lalu ia tak sadarkan diri, hal yang
terakhir ia lihat adalah sosok hitam dan tinggi menghampirinya.
4 Comments
Aseek, kayanya ini bukan horror tapi mystery aseek Sherlock Holmes kw🙊👏😂
ReplyDeleteNgeriiiiiiiiiii
ReplyDeleteNgeriiiiiiiiiii
ReplyDeletenggak ngeri kok bunn
Delete