Aku dan Sebotol Soda

Malam ini begitu gerah, sehinga aku terbangun di sepertiga malam.

Kukira akan hujan, tapi ternyata tidak.

Juli sudah menampakkan gersangnya.

Awan kelabu hanya sebuah manipulasi,

untuk manusia yang begitu mendamba hujan seperti di bulan Juni.

Ku selusuri kasur tipis berwarna hijau tua dengan bau apak yang tak terkira.

Berharap kau masih berada diatasnya.

Namun!

Semuanya tiada, aku hanya menggenggam debu renta yang bersarang disana.

Menyentuh fosil daki hitam yang memburamkan warna.

Aku sadar sepenuhnya kau sudah tak ada.

Sekarang, tadi, kemarin maupun hari-hari sebelumnya.

Kau tak nyata.

Kini hanya ada aku dan sebotol soda.

Aku tak sanggup lagi membeli vodka, yang mampu membuat dirimu terasa nyata.

Kini hanya ada aku dan sebotol soda berwarna merah muda.

Jakarta, 4 Juli 2017.