Ayah adalah salah satu orang yang paling pendiam. Ayah adalah orang yang bekerja dengan keras untuk menghidupi keluarganya. Begitulah yang dilakukan Sabari terhadap anaknya. Buku berjuduul Ayah karangan Andrea Hirata ini berkisah tentang perjuangan Sabari mendapatkan kembali anak laki-lakinya Zorro. Ia tak peduli lagi jika isterinya si Marlena. ia hanya ingin Zorro kembali ke pelukannya, mengajaknya pergi ke pasar malam. membelikan gula-gula atau sekedar keliling kampung menggunakan sepedanya. Selain bisa menmbuat kita mengharu biru
Cinta adalah mahkota puisi
Musim adalah giwang puisi
Hujan adalah kalung puisi
Bulan adalah gelang puisi
Cincin adalah perhiasan
Kutipan puisi diatas adalah salah satu puisi favorit dalam buku ini, walaupun banyak kutipan-kutipan lainnya yang mengena kehati. Buku ini juga mengingatkan kita bahwa Ayah mempunyai cara yang berbeda untuk menyayangi anaknya. Bahwa sebenarnya Ayah juga ingin memeluk anaknya kembali.
Sabari membuat kita tahu bagaimana cinta kasih seorang ayah. Bagaimana kerinduan yang selalu tersimpan rapat di dalam diam.
Membaca kembali Novel ayah mengingatkan kita kembali tentang hakikat kelembutan hati seorang Ayah. Hal menarik yang paling berkesan yaitu saat pernikahan Sabari dengan Lena. Dimana Sabari dengan fasih dan lancar membaca akad nikah. "Aku sudah hafal ucapan nikahku pada Lena sejak kelas tiga SMP" ujar sabari. Selain pesan tentang bakti anak kepada ayahnya, kesabaran dan ketekunan akan selalu memenukan jalannya. Dalam buku ini juga membuat kita sadar bahwa persahabatan bisa lebih kuat dari ikatan darah sekalipun. Seperti yang terjadi di buku ini antara persahabatan Sabari, Tamat dan Ukun. Mereka saling membantu dan menguatkan dengan tingkah konyol dan polos mereka.
Sabari membuat kita tahu bagaimana cinta kasih seorang ayah. Bagaimana kerinduan yang selalu tersimpan rapat di dalam diam.
Membaca kembali Novel ayah mengingatkan kita kembali tentang hakikat kelembutan hati seorang Ayah. Hal menarik yang paling berkesan yaitu saat pernikahan Sabari dengan Lena. Dimana Sabari dengan fasih dan lancar membaca akad nikah. "Aku sudah hafal ucapan nikahku pada Lena sejak kelas tiga SMP" ujar sabari. Selain pesan tentang bakti anak kepada ayahnya, kesabaran dan ketekunan akan selalu memenukan jalannya. Dalam buku ini juga membuat kita sadar bahwa persahabatan bisa lebih kuat dari ikatan darah sekalipun. Seperti yang terjadi di buku ini antara persahabatan Sabari, Tamat dan Ukun. Mereka saling membantu dan menguatkan dengan tingkah konyol dan polos mereka.
0 Comments