Sebenarnya aku bingung pengen
posting macam mana di blog nie harilah. Udah hampir seminggu masuk angin,
setiap bangun tidur rasanya badan kayak abis dipecut. Pala pening kali ditambah
mual-mual, untung gak telat datang lah itu bulan.
Terlalu banyak sepertinya
informasi yang aku serap minggu ini, mulai dari cerbung di KBM yang judulnya
Wani tahan Wani Perih, yang selalu aku tunngu wkwkwk.
Lalu ada cerita kasus Jessika
yang nggak ada ujungnya, katanya bapaknya Mirna punya rekaman CCTV yang bisa
membuktikan Jessika itu bersalah, Itu berita terakhir yang aku liat di tv. Tapi
sampai sekarang kenyataannya masih belum diputusin Jessika benar-benar
bersalah. Malah makin ngaco aja itu kasus, malah bartendernya yang disalahin
atau apalah-apalah(jangan dibaca sambil nyanyi ya).
Menurut gue kasus ini jadi
macam serial turki demenan bapak, yaitu Fatmagul. Yang ceritanya berlibet rumit
untuk dipahami.
Lalu minggu lalu terjadi lagi
kisah penganiyaan terhadap guru, setelah sebelumnya guru dipenjara gara-gara
nyubit siswanya. Sekarang sang guru dihajar sampai babak belur oleh sang wali
murid tanpa ba-bi-bu nanya kenapa alasannya sang guru bisa mukul anaknya. Aish ngeri
kali ya punya murid-murid macam itu, beruntung pulalah aku ndak ada cita-cita
jadi guru.
Murid jaman sekarang leba-lebay
pulalah, ndak tau dulu aku pernah mukanya digampar pakai buku paket bahasa
inggris, ngadu pun malah ditambahi sama bapakku itu. Pusing-pusinglah gaya
doang banyak lah ngrokok, foto pakai pamer-pamer jali kelingking dikira main
suit apa?
Yaudahlah lanjut lagi hari ini
lagi rame ngbahas WNA yang jadi menteri alias dobel kewarganegaraan, itu
memanglah aku ndak setuju itu. Piln-plan kali pakai punya dua kewarganegaraan,
yang milihnya pula yang ndak punya otak. Udah milih lalu dicabut pula itu
jabatan kayak main puzzle.
Satu lagi WNA yang jadi paskibra
itu, kasian kali H-1 baru dibilang gak boleh ikut gara-gara identitasnya WNA. Kenapalah
baru H-1 ini dibilang, remuklah itu hati pastinya, tak tahu ppula kali yang
nggak bolehhin itu gimana dia latihan paskib siang-malam jungkir balik. Walaupun
dulu aku gak jadi paskib karena cebol, tapi tahulah pasti perasaanya. Padahal dulu
disekolah aku dulu yang jadi paskib banyak juga dari WNA. Dan itu fair-fair
aja. Selama dia tanpa paksaan betul tak?? Yowislah aku pengen istirahat dan
nyiapin diri buat besok ikut lomba makan kerupuk dirumah.
Jangan bingunglah adek-adek,
abang-abang dan mamak-mamak yang baca ini, soalnya aku lagi nyoba belajar
bahasa medan. Kali aja direstuinlah sama mamak mertua yang orang medan itu,
sebenernya ini ketularan gara-gara Mba Rani & Mba Dewie share video mak Gordam
itulah aku jadi macam ini hihihi.
1 Comments
Haha sikit lagi mirip orang batak kau bNg ian
ReplyDelete