“Entah dia bodoh atau memang benar pepatah mengatakan cinta
itu membutakan, ia masih saja setia pada lelaki-nya yang jelas-jelas sudah
mengkhianatinya. Berulang kali bahkan tak dapat lagi dihitung berapa banyak
lelakinya menyakiti perasaannya. Lihatlah saat ini lelakinya memintanya untuk
memutuskan hubungannya. Tapi ia masih saja ingin mempertahankannya. Ia bilang
apa salahnya dengan itu? aku hanya terlalu mencintaimu? Ujarnya Saat lelakinya
meminta alasan mengapa masih bertahan disaat dirinya telah menyakitinya
berulang kali. Seharusnya ia meninggalkannya saja, untuk apa lagi
dipertahankan? Cinta apakah harus selalu sesakit itu?”
“Mereka mengatakan dirimu itu bodoh, atau memeng benar adanya
pepatah yang mengatakan cinta itu membutakan. Dirimu masih saja setia pada
lelaki yang jelas sudah mengkhianatimu. Berulang kali bahkan tak dapat lagi dihitung
berapa banyak lelaki-mu menyakiti perasaamu. Lihatlah saat ini lelakimu meminta
untuk memutuskan hubungan denganmu. Tapi dirimu masih saja ingin
mempertahankannya. Dirimu bilang apa salahnya dengan itu? aku hanya terlalu mencintaimu?
Ujarmu Saat lelakimu meminta alasan mengapa dirimu masih bertahan disaat
dirinya telah menyakitimu berulang kali. Seharusnya dirimu meninggalkannya
saja, untuk apa lagi dipertahankan? Cinta apakah harus selalu sesakit itu?”
“Mereka mengatakan aku
bodoh! tidak, aku tidak bodoh aku hanya percaya dengan pepatah yang mengatakan cinta itu membutakan,
aku memang buta karenanya. Sungguh aku tak bisa melihat seorang, selain dirinya. Ya
aku masih saja setia pada lelaki yang jelas sudah mengkhianatiku berulang kali,
bahkan tak dapat lagi kuhitung berapa banyak ia menyakiti perasaanku. Saat ia meminta untuk memutuskan hubungan ini, aku
masih ingin mempertahankannya. Apa salahnya dengan itu? aku hanya
terlalu mencintaimu? jawabku saat ia meminta alasan mengapa aku masih bertahan dikala dirinya telah menyakitiku berulang kali. Seharusnya aku meninggalkanmu
saja bukan? untuk apa lagi dipertahankan? Cinta apakah harus selalu sesakit itu?”
Salahkah bila diriku terlalu mencintaimu? Membayangkanmu pergi
dariku lebih menyakitkan daripada kau dengan wanita lain. Apa aku terlalu egois
karena begitu menginginkan dirimu disaat engkaupun enggan bersamaku. Kucoba melihat
kedua matamu, berharap rasa yang dahulu menggelora masih ada, namun nyatanya
memang sudah tiada. Apakah yang harus aku lakukan agar rasa itu kembali?? Salahkah
bila diriku terlalu mencintaimu?
#tantangan3POV
7 Comments
Keren
ReplyDeleteMakasih Bun
DeleteAkhirnya, selesai juga tantangan dari mak Vin. Yeaaa..👏👏 Mas Ian, keren.
ReplyDeleteYeyy finally, makasih kak Na.
DeleteTidak ada yang salah jika kau terlalu mencintaiku..
ReplyDeleteHehe..#apasih
Keren kakak..
Ahahaha you awesome too kak Irma
DeleteLanjitLan cerpennya, alur ceritanya udah bagus banget
ReplyDelete