Sejak semalam aku 'tak bisa tidur dengan lelap, itu kebiasaanku
kalau akan pergi jauh. Apalagi pergi dengan orang-orang yang kurang aku
kenal. Jam dinding kamarku menunjukkan baru Pukul setengah lima pagi,
kembali aku mengecek barang bawaan takut-takut ada yang terlupa. Hari
ini akan ada acara semacam pengenalan tentang kampus yang diadakan di Lembang Bandung, atau biasa disebut OSPEK, walaupun senior bersikeras
namanya bukan itu tapi PASWA yang kepanjangan dari Pengenalan Akademik
Studi Wawasan Almamater, dan memang dari pemerintahpun katanya sudah
menghapus OSPEK itu karena banyak menelan korban.
Kami
akan berangkat jam enam, jadi kalau aku tak mau telat aku harus
berangkat jam lima dari kosan. Membutuhkan tiga puluh menit untuk sampai
dikampusku kalau angkotnya tidak ngtem terlalu lama. Setelah shalat
subuh aku langsung berangkat, sesuai dengan instruksi senior harus
mengunakan pakaian putih celana hitam saat berangkat. Bawaanku cukup
banyak, satu ransel berisi perlengkapan pribadi satu tas kecil lagi
berisi perlengkapan PASWA seperti sembako, makanan-makanan yang ada di
list harus dibawa. Cukup merepotkan memang dan berat sekali bawaanku.
Rasa aku akan bertambah pendek kalau membawa barang ini terlalu lama.
Dengan terseok-seok aku membawa barang bawaanku menuju jalan besar yang
cukup jauh dari kosanku untuk mencegat angkot. Aku menunggu diseberang
jalan sekitar lima belas menit, tapi angkot yang biasanya berlalu lalang
belum juga ada yang muncul satupun, kalau begini terus aku bisa telat
dan ditinggal oleh panitia. Aku makin gusar karena jam sudah menunjukkan
jam lima lewat dua puluh. Aku memang 'tak tahu kalau pagi seperti ini
biasanya apakah ada angkot yang lewat atau tidak.
Satu
hal yang paling kubenci adalah menunggu, ya aku benci sekali menunggu!!
Jadi kuputuskan unruk berjalan kaki saja dari jalan besar ini sampai ke
kampus. Kalau aku berangkat sekarang juga dengan berjalan cepat kurasa
akan sampai tepat waktu pukul enam. Jaraknya juga tak cukup jauh, bahkan
aku pernah berjalan dari Kebun jeruk hingga kontrakan yang dulu si
daerah Meruya. Ini sih tak ada artinya, dibandingkan saat itu.
Aku
berjalan menyusuri jalananan yang masih sepi dan sesekali menengok ke
belakang berharap ada angkot agar mempercepat perjalananku.
"Dek mau kemana??" tiba-tiba seorang pengendara motor berhenti di depanku.
"Eee anu mau ke Cengkareng mas" jawabku ragu-ragu. Jangan-jangan dia mau menculikku, jangan mas aku kan SMP ehh..
"Yaudah bareng aja yuk, saya juga mau kearah sana kok" ajaknya.
"Eh
boleh mas?" aku masih ragu, jangan-jangan nanti aku dibawa ke tempat
sepi dan dirampok. Aduh suudzhon aja nih pikiran, maklum aku terlalu
banyak membaca berita kriminal.
Ragu-ragu aku
duduk di jok belakang, dalam hati masih was-was juga sebenarnya. Jelas
aku tidak kenal sama sekali dengan laki-laki ini. Dan ini Jakarta,
apapun bisa terjadi bukan. Wajahnya 'tak terlihat jelas walaupun dia tak
memakai helm ataupun masker karena masih lumayan gelap dan lampu
jalanan sudah dipadamkan.
"Cengkarengnya mana dek?" tanya dia disela-sela motor yang terus bergerak cepat.
"jembatan
baru mas, yang depan halte busway situ" jawabku, berharap suaraku tak
ditelan angin sehingga aku tidak harus mengulang jawabanku.
"Owh disitu, kalau gitu saya antar sampai perempatan Cengkareng depan aja ya" ujarnya lagi.
"Iyya mas.." lalu perjalanan kami biarkan membisu sampai di perempatan Cengkareng karena ia menurunkan disana.
"Ini mas, untuk bensin" ujarku sambil menyerahkan uang sepuluh ribuan.
"Nggak
usah, simpen aja" ia menolak lalu pergi begitu saja hilang ditengah
kelabunya langit subuh. Sampai hari ini aku masih penasaran dengan orang
itu, namanya saja bahkan aku tak tahu. Saat itu aku terlalu malu untuk
menanyakan nama, apalagi alamatnya. Barangkali ia adalah malaikat yang
diturunkan Allah untuk membantuku saat itu, siapa yang tahi bukan??
Pertolongan Allah bisa dari mana saja. Untuk abang-abang yang disana
terima kasih ya tumpangannya. Semoga dimanapun dirimu berada selalu
dijaga dan diberikan rezeki yang melimpah oleh Allah SWT. Aamin Allahuma Amin.
#tantanganceritatentangojek
4 Comments
alhamdulilah, masih ada orang yang baik yang tidak terduga ya mas
ReplyDeleteTerima kasih sudah menjawab tantangan saya..Hehehe.. Pengalaman yang menyenangkan sekaligus menegangkan ya?
ReplyDeleteRezeki tuh kkwkkw ALhamdulillah ukan orang jahat
ReplyDeleteBetul, pertolongan Allah itu bisa darimana saja :)
ReplyDeleteKok, ikut penasaran ya..hehe