Asyik ODOP batch 4 sudah mulai
ng-ODOP nih minggu ini, semoga semuanya bisa istiqomah. Berhubung minggu ini tantangannya menulis
dengan tema Aku dan Pengalaman yang
Paling Berkesan. Mau ikutan ahh nulis tantangannya, kalau soal aku kayaknya
sih nggak usah di tulis lagi ya, soalnya udah pernah nulis, tinggal liat aja
disini kalau yang mau kenalan hahaha, harap maklum tulisan gue disana masih
acak-kadul namanya juga itu dulu awal-awal nulis jadi sembarang weh nulisnya
hahaha..
Sebenarnya milih hal apa yang
paling berkesan itu agak sulit loh, soalnya setelah dua puluh lima tahun
kelahiran gue di dunia itu sudah terlalu banyak memori-memori yang tercipta. Mulai
dari ngupil pertama kali, pandang-pandangan sama gebetan macam di film india,
ketemu artis idola, ketemu sama mamak Suri (Dee Lestari), ketemu keluarga besar
ODOP bisa jadi salah satu hal yang berkesan.
Tapi ada satu pengalaman yang
buat gue hampir nangis bahagia dan nggak bakal gue lupakan sepanjang hidup gue.
Yaitu bisa ngliat orang tua gue nikah, saling mengikrarkan janji untuk saling
menjaga dan saling setia. Loh kok?? Emang loe bisa balik ke masa lalu?? Atau punya
cermin ajaib? Sabar permirsahh, gue nggak punya kekuatan buat kembali kemasa
lalu apalagi punya cermin ajaib dikira gue emak tirinya putri salju.
Tepatnya 27 Mei 2017 lalu ibu dan
bapak gue akhirnya kembali rujuk setelah ada mungkin lima tahun lebih mereka pisah
alias cerai. Dan lima tahun itu adalah the dark times dalam hidup gue, sempet
satu tahun nggak mau pulang kampung, karena ngrasa udah punya rumah lagi. Buat apa
pulang?? Sempet jadi genk sceptical
marriage, dan gak mau nikah hahaha karena ngrasa untuk apa menikah? Kalau akhirnya
cerai dan saling menyakiti? Berkaca dari orang tua dan kakak gue yang pertama. Mungkin
gue mau jadi biksu atau romo aja kali ya, biar punya alasan kenapa nggak nikah.
Tapi sayangnya di Islam sendiri nggak ada
yang begitu, malah adanya saran untuk poligami(bagi yang mampu). Jadi gue
harus berbuat apa??
Bahkan hari lima kali lebaran
berlalupun gue masih agak berat untuk menerima kenyataan tersebut, but
keajaiban cinta datang, sebuah berita yang buat gue senyum-senyum sendiri
begitu dengar berita kalau ibu sama bapak mau rujuk lagi. Sampai hari H-nya
tiba, gue percaya jodoh nggak akan kemana. Secepat apapun berlari, kita kan
mampu mengejarnya. Sejauh apapun mereka berlari, ia akan tahu jalan kembali.
Cinta laksana merpati.
Kemanapun ia pergi, ia akan terus datang lagi.
Tak peduli sejauh apapun mereka berlari.
Tak peduli sejauh mana mereka terbang tinggi.
Mereka kan kembali.
Karena sejatinya susah-senang, baik-buruk serta manis-pahitnya hidup telah dilewati.
Cinta tak perlu digenggam hingga jemarimu nyeri.
Cinta tak perlu kau kungkung dalam lemari besi.
Jikapun ia pergi, pasti kelak ia kan kembali.
Kemanapun ia pergi, ia akan terus datang lagi.
Tak peduli sejauh apapun mereka berlari.
Tak peduli sejauh mana mereka terbang tinggi.
Mereka kan kembali.
Karena sejatinya susah-senang, baik-buruk serta manis-pahitnya hidup telah dilewati.
Cinta tak perlu digenggam hingga jemarimu nyeri.
Cinta tak perlu kau kungkung dalam lemari besi.
Jikapun ia pergi, pasti kelak ia kan kembali.
Ini ceritaku mana ceritamu?? ahahahaha
#onedayonepost
3 Comments
wow, ga kebayang liat org tua menikah, whuuu, pantes aja memori tak terlupakan
ReplyDeleteIni ceritaku Kak..
http://simeuthejo.blogspot.co.id/2017/09/terima-kasih-bapak-telah-mendidik-kami.html
sippp meluncur...
DeletePen ikutan deh jadinya. Biar ada tema mau nulisnya ahahaha
ReplyDelete