Entah kini kau melihatku,
atau mengabaikanku
Seakan aku hanya debu jalanan,
yang bisa kau hempaskan setiap saat.
Sekalipun hanya debu.
Aku takan pupus.
Aku dapat menyeruak ke dalam bola matamu.
Memaksamu mengakui hadirku,
hingga kau meringis menangis.
Entah Tak merasa,
Atau kau hanya senang.
Menjadi peran utama,
di setiap bait-bait rindu-ku.
atau mengabaikanku
Seakan aku hanya debu jalanan,
yang bisa kau hempaskan setiap saat.
Sekalipun hanya debu.
Aku takan pupus.
Aku dapat menyeruak ke dalam bola matamu.
Memaksamu mengakui hadirku,
hingga kau meringis menangis.
Entah Tak merasa,
Atau kau hanya senang.
Menjadi peran utama,
di setiap bait-bait rindu-ku.
Hingga kau membiarkanku,
Terjebak dalam penjara kata yang ku ukir untukmu
7 Comments
Aww... penjara kata... jadi kau pujangga ya??
ReplyDeletebukan aku pemuja..
DeletePenjara kata 😱
ReplyDeletekamu mau??? wkwkwk
DeleteSebenarnyabaku juga sama,
ReplyDeleteDipagari rasa malu
Kata-kataku tertahan
Bahkan lirikan mataku
Wkwk pengen lanjutin
hayu atuh lanjutin
Deletehahaha makasih ayog
ReplyDelete