Tuhan entah bagaimana rasanya menjadi Mu
Sepertinya sulit.
Kau selalu dicampakkan, dilupakan, disalahkan, bahkan di cemooh.
Untungnya kau Maha segalanya.
Sehingga kau mampu menahan semua godaan untuk menghancurkan apa yang menurutmu telah merusak, apa arti kehidupan yang telah Kau berikan.
Oh iya, perlukah Kau dibela?
Dibela oleh makhluk lemah seperti manusia kerdil ini?
Aku rasa tidak!
Karena Kau Maha.
Maha segala.
Lantas apa yang sebenarnya mereka bela? Selain ego mereka sendiri, tapi mengatas namakan-Mu.
Subang, 30 Januari 2019
8 Comments
puisinya kekinian bgt kayaknya, Kang Tian.. izin share ya? :))
ReplyDeleteMangga Kang hehe
DeletePuisinya dalem banget
ReplyDelete😂 sedalem apakah ini mba?
Deleteaku speechless
ReplyDeletesumpahhhh beneran
puisi ini pas banget
untuk JAMAN NOW!
Muhasabah ngga pake cinta tapinya
ReplyDeleteBela agama dengan bela Tuhan sama nggak ?
ReplyDeleteJleeeeeeb
ReplyDelete