Leave The World Behind

Nonton film ini di awal tahun baru bikin parno, gimana nggak. Gimana kalau diluaran sana kejadian beneran saat gw lelap-lelapnya tidur pas tahun baru.

Ok sebelumnya, gue tahun ini ngrayain tahu baru di mess kantor. Nggak ngrayain sih soalnya gue tidur dari jam sembilan dan bangun pagi seperti biasa kayak nggak ada perayaan tahun baru semalam, suasana lenggang juga pagi itu di daerah kantor gw. Karena libur, gue bisa santai males-malesan dan nonton film sampai perut protes minta diisi.

Jadilah gue sarapan dengan bolu pisang yang gue buat dengan sedikit susah payah di awal pagi ini. Sambil memilih film untuk gue tonton pagi ini. Yup gue pilih film berjudul 'Leave The World Behind' karena sempat rame ulasannya di base film twitter eh X ya sekarang namanya.

Filmnya ini tentang satu keluarga yang beremncana liburan musim pnasa kali ya, ke daerah dekat pantai gitu. Dia nyewa satu rumah bagus banget dengan kolam renang dan interior ruangan yang indah, awalnya nggak ada yanga aneh, kecuali satu saat mereka ke pantai ada kapal tanker minyak yang tiba-tiba nyelonong aja ke pantai. Otomatis buat orang-orang yang di sana kalang kabut menyelamatkan diri. Begitu pun satu keluarga ini. Udah lah pulang mereka dan bermain-main lagi di rumah sewaan merekja dengan tenang dan anggap itu cuma kejadian biasa.

Pas tengah malam ada dua orang yang ngaku-ngaku mereka pemilik rumahnya, pengen numpang nginep di sana karena katanya mereka kemaleman di jalan. Awalnya si istri nolak dong, apalagi ini masih dalam jangka waktu sewa mereka. Tapi si Suami meyakinkan buat menerima itu. Sampai akhirnya mereka tahu keadaan di luar sana lagi nggak baik-baik aja. 

Ini film kayak bertema disaster gitu tapi yang nggak full action, kayak kena musibah ini dan itu sampai habis-habisan kayak film disaster biasanya dan berujung diselamatkan oleh pemerintah atau pihak manapun.

Hal itu yang bikin film ini menarik, jadi lebih realistis. Dimana mereka agak jauh dari tempat kejadian perkara tapi terkena dampak dari hal itu dan harus menghadapinya dengan linglung. Bagaimana nggak, semua komunikasi benar-benar terputus dan mereka cuma bisa mengira-ngira apa yang sebenarnya terjadi di dunia luar sana.