Selamat Malam Tuhan

MS Wijaya
0


Hai, selamat malam Tuhan.
Aku tahu kau selalu dalam keadaan baik makanya alih tak menanyakan kabarmu, tapi aku tidak. Well memang begitukan??? Aku selalu datang saat sedang tak baik. Atau karena sedang 'ada maunya', maafkan aku ya 😅.

Akhir-akhir ini pula kesibukan dunia membuatku melupakanmu serta mengacuhkanmu. Padahal hidup di dunia hanya sementara, tapi mereka terlalu banyak meminta lebih waktu Dari-Mu. Dan aku mengiyakan!

Apa kau rindu denganku?? Tentu saja kau rindu ya kan??? Makannya kau sengaja membuatku terjaga malam ini dan malam-malam kemarin. Maaf ya Tuhan, kemarin-kemarin itu aku kurang peka, jadi mengabaikan panggilan rindu-Mu.

Tapi sekarang aku disini, seperti biasa aku akan berbincang denganmu hingga kau bosan mendengar segala keinginan dan kelah kesahku.

Tuhan, sebenarnya aku malu menghadap di hadapanmu lagi. Malu benar-benar malu. Aku ini manusia yang sangat munafik, yah sangat-sangat. Dan rasanya sungguh menyiksa, terkadang kenapa aku tidak menjadi manusia yang benar-benar berengsek sekalian. Benar-benar biadap, yang tak punya hati dalam arti sesungguhnya. Hancur sekalian ancur!!


Aku lelah menjadi diriku yang sekarang, menjadi orang yang serba setengah-setengah. Siang beriman-malam maksiat lagi. Ibaratnya seperti anak yang sudah mandi, lalu berkubang kembali ke lumpur kemudian mandi lagi dan main lumpur lagi sehabisnya(begitu seterusnya). Mengapa tak sekalian saja aku menjadi babi yang senang berkubang di lumpur??  Bahkan setelah dibersihkan babi tetap kotor dan haram pula.


Aku sungguh beruntung memiliki Tuhan seperti Dirimu ya Allah. Engkau tak membiarkan dosa-dosaku nampak bagaikan koreng di kulit, entah bagaimana rupanya wajah dan tubuhku jika semua dosa nampak semacam koreng.?? Pastinya tubuhku dipenuhi koreng berbau busuk itu. Namun dirimu terlalu baik ya Allah, kau tak membiarkan aku terlihat hina dimata manusia lainnya(Tapi kadang, malah manusia itu yang hobi menghinakan manusia lainnya).


Owh iyya Tuhan, tahu nggak sih?? dunia sepertinya sudah semakin kacau. Yah aku bisa melihat dengan mata dan kepalaku sendiri. Perbuatan yang diluar prikemanusian, hingga menjijikan terpampang jelas. Jadi, kapan rencanyanya kau akan menjadwalkan kiamat?? Bukankah tanda-tandanya sudah banyak terjadi?? Apa aku nanti bisa menyaksikan sendiri bagaimana dahsyatnya kekuasaanmu atas bumi, langit dan seluruh isinya??

Jakarta, 22 Juli 2017

Pics by pinterest

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)