Kemeja Putih dan amplop coklat.

MS Wijaya
0




Kemeja putihmu sudah sangat sering sekali kau gunakan kesana kemari, dengan berbekal beberapa kertas yang kau selipkan di amplop coklat besar itu.

Pintu demi pintu kau ketuk untuk memberikan amplop coklat itu berisi harapan akan kehidupan.

Kau susuri gedung ke  gedung lainnya untuk melihat satu baris kalimat yang memberikan harapan untuk esok.

Perpuluh-puluh surat dalam amplop coklat itu telah kau sebar kemanapun saja. Kemeja putihmu pun sudah terlalu sering kau setrika dengan cermat agar terlihat necis dan rapi saat mendapatkan panggilan untuk wawancara yang hanya memberi harapan palsu.
 
Sepatu kulit tua yang sesak, meremas kaki-kakimu hingga lecet karena terlalu banyak berjalan tak tentu arah.

Bila kau tak pergi dengan kemeja putih dan amplop coklat itu, kau menunggu dengan harap-harap cemas di depan telepon selulermu berharap ada kabar baik yang menantimu dan membuatmu berhenti menggunakan kemeja putih yang telah menguning dan membawa ksana-kemari amplop coklat yang sudah banyak lecek disana-sini.



#ODOP, #OneDayOnePost, #HariKetigabelas
Tags

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)