Aksi #SaveAleppo @ Bundaran Hotel Indonesia

MS Wijaya
3


Minggu kemarin tepatnya tanggal 8 Mei 2016, gue ikut acara #SaveAleppo. Acara ini hebatnya dibuat secara dadakan, dibicarakan di grup yang sebelumnya grup WA kepanitiaan gemar Alhamdulillah sekarang jadi kepanitian apapun kayaknya.

 
Termasuk acara #saveAleppo ini, persiapannya hanya tiga hari, dihitung mulai dari hari kamis, Jumat-nya meeting offline setelah sebelumnya meeting online di grup WA. Dan minngu eksekusi acaranya.

Kebetulan gue Cuma jadi salah satu orang  nyasar di grup itu, nggak masuk ke komunitas manapun. Sebenarnya gue masuk MDC sih, tapi kayaknya gue belum masuk secara resmi. Karena gue pribadi Cuma masuk di grup MDC Cabang pusatnya bukan chapter Jabodetabek dan nggakpernah ikut kopdaran bareng sama MDC Jabodetabek. Jadilah sejak kepanitiaan GEMAR gue kayak anak ilang dikepanitiaan tersebut.

Dan Kepanitiaan #SaveAleppo ini gue sama kayak anak ilang lagi. Karena gue nggak kenal muka ataupun nama siapapun disana, gue Cuma jadi panitia gelap. Yang sebenarnya nama gue emang dilist itu jadi Dokumentasi. But yaudahlah memang mereka gak kenal gimana agi, tadinya gue malah disuruh jadi bagian FlashMOB yang teatrikal ala korban Aleppo, tapi berhubung hari itu jadwal gue padat. Dikarenakan setelah acara itu gue harus kondangan di dua tempat sekaligus so gue nolak. Maaf ya Ketuplek-nya :D

Dan Alhamdulillah acara berlangsung lancar. Karena niat baik pasti akan Allah SWT ridhoin dan pasti dilancarkan. Dan salut banget buat panitia-nya yang cepat tanggap(walaupun gue nggak dianggap).
Bahkan kemarin di acara #SaveAleppo kehadiran tamu yang tak diundang tetapi sangat menyenangkan, kita kehadiran bapak Adhyaksa Dault Menteri Negara Pemuda dan Olahraga dalam kabinet Indonesia bersatu (2004–2009). Seneng anget rasanya ketemu, padahal mah sebelumnya gak tau dia siapa. Cuma karena yang lain pas dia dateng, pada bisik-bisik tetangga, gue jadi tau dia itu siapa. Pokonya menteri tapi gak tau menteri apa.

Selain ada FlashMOB(bukan flashlight ya) ada juga orasi-orasi dan pembacaan puisi yang bisa bikin merinding bulu kuduk. Keren banget deh yang baca puisinya. Penasarankan gimana puisinya. Sabar ya entar belum diedit videonya.

Ok coba kita bahas Aleppo itu apa sih? Kenyataan yang kita hadapi peristiwa ini itu ditutup-tutupi oleh media. Nggak seheboh penembakan di paris atau WTC yang sampe sekarang masih diinget-inget. Ok emang itu kejahatan juga. But In Suriah you see? Bisa liatkah setiap hari mereka dibom digempur oleh tembakan. Entah sudah berapa ribu mayat dikuburkan setiap harinya. Berapa bayi dan anak kecil menjadi  korbannya. Entah harus berapa lagi wanita yang akan menjadi janda, ibu yang kehilangan anaknya, anak yang menjadi yatim.

Atau lebih parahnya lagi anak menjadi yatim-piatu? Dan dunia masih akan terus diam? Kita sebagai manusia tetap diam dan bungkam dengan semua itu? Saudara kita disana sedetikpun tidak bisa merasa tenang. Jangankan untuk tidur, bernafas saja ia sulit. Sebagai saudara seiman, setidaknya kita bisa berdoa atau membantu meringankan beban mereka yang kekurangan makanan, pakaian dan obat-obatan. Coba bayangkan seluruh umat muslim di Indonesia saja menyumbangkan seribu rupiah setiap kepalanya untuk saudara kita disana. Sudah berapa banyak yang akan terkumpul?? Dibanding kalian hanya untuk menonton film AADC atau Civil War, lebih baik kita membantu mereka. Kalupun bagi kalian mereka terlalu jauh disana, orang disekitar kita masih banyak yang membutuhkan uluran tangan kalian.
Masih banyak anak jalanan dan gelandangan yang membutuhkan uang untuk makan.

Cobalah buka mata dan hati kita, hilangkan ego pribadi yang selalu kurang. Karena jika kita menuruti nafsu, sesungguhnya kita akan selalu merasa kurang.  Hilangkan kesombongan dalam hati, pandang orang disekitarmu, apakah mereka perlu uluran tangan atau tidak. Setidaknya jika kita tak bisa membantu dengan uang, kita masih punya teling untuk mendengarkan dan bibir untuk berdoa agar kebaikan selalu menyertai orang yang kesulitan.

Post a Comment

3Comments

  1. Sementara ini baru bisa bantu doa Mas Septian.

    ReplyDelete
  2. kasihan ga dianggap wkwkwk. BTW keluarin foto main yg lebih dramatis dong! biar lebih menggugah hati

    ReplyDelete
Post a Comment