(Joel)
Dingin udara di awal bulan desember tidak terlalu dingin seperti tahun lalu. Aku berdiri depan gedung bataclan. Sesekali aku mengusap-usap ledua lenganku yang telanjang tanpa sarung tangan.
Dingin udara di awal bulan desember tidak terlalu dingin seperti tahun lalu. Aku berdiri depan gedung bataclan. Sesekali aku mengusap-usap ledua lenganku yang telanjang tanpa sarung tangan.
Beruntung sekali grup band metal kesayanganku mempercayakan konsernya malam ini untuk di dokumentasikan olehku. Sebenarnya aku yang memaksa saat tim EO-nya yang kebetulan ketua EO adalah sahabatku Adrian.
Dan yah akhirnya aku sampai disini akan melihat lebih dekat grup band pujaanku sejak high school dulu.
"Hei" panggilku pada Nayla, tunanganku. Wanita satu-satunya yang kupuja. Aku melambaikan tanganku.
Dengan jaket tebalnya ia menghampiriku. Ia membalas senyumanku begitu aku tersenyum padanya.
"Sudah lama ya nunggunya?" Tanya Nayla sambil menggandeng lenganku.
"Berapa lama pun menunggu bidadari secantik kamu aku rela kok" bisikku ditelinga-nya genit. Aku senang saat ia tersipu malu karena rayuanku. Sebenarnya bukan merayu, memang kenyataannya seperti itu. namun ia tak pernah percaya.
"Dont flirt on me!" Ujarnya.
"Hahaha, tapi kau suka bukan??" Godaku lagi yang menghasilkan cubitan ke pinggangku. Aku mengaduh kesakitan ketika jari mungil itu mengenai perutku.
"OKE, ARE YOU READY TO ROOOCK!!!" Teriakku excited.
Nayla hanya tersenyum melihat tingkah ke kanak-kanakanku.
"Dia bersamaku" ujarku sambil menunjukkan kartu bertuliskan CREW pada kedua petugas pemeriksaan tiket.
Kedua petugas itu langsung mempersilahkan kami berdua masuk. Aneh, tidak ada pemeriksaan keamanan seperti konser-konser biasanya. Seharusnya ada pemeriksaan ketat saat komser seperti ini.
Mungkin acara sudah akan dimulai, sehingga panitia mempersilahkan penonton yang mempunyai tiket segera masuk.
Band indie pembuka sudah memainkan lagu pertama yang membuat penonton sudah berteriak riuh mengikuti lagu yang mengalun kencang.
"KAMU NONTON DARI SINI YA" aku berteriak di dekat telinga Nayla karena suara didalam sudah terlalu riuh dan crowded.
"IYYA, GOOD LUCK YA" balas Nayla berteriak padaku. Kami berpisah, karena aku sudah harus mulai bekerja.
Dengan cekatan aku mengarahkan lensa kameraku diatas panggung. Mengabadikan setiap moment yang ada, berjalan kesana-kemri mencari Angel terbaik.
Eagles of Death Metal, band yang ditunggu-tunggu akhirnya datang dan membuka konsernya malam ini dengan lagu I only want you.
Sound system yang besar membuat gedung teater bataclan ini seakan ikut bergetar karena permainan band amerika tersebut. Teriakan riuh para penonton mengikuti lirik lagu menambah semangat para personil.
Sesekali aku ikut bernyanyi di sela-sela aku memotret aksi mereka. Dari kejauhan Nayla juga asik mengikuti alunan musiknya, maklum saja sejak pertunangan, kami memutuskan tinggal bersama dan aku selalu menyetel lagu-lagu EODM ini sehingga Nayla pasti hafal.
Sepuluh menit lagi konser akan selesai, aku memutuskan untuk menikmati lagu terakhir bersama Nayla di tempat penonton.
"Leon, tolong gantikan aku ya, aku ingin menikmati lagu terakhir" ujarku sambil menyerahkan kamera DSLR ku pada Leon partnerku.
"Ok" ujarnya singkat.
Dorr..dorr..dorr..dorr... tiba-tiba suara ledakan bedesing memberondong seisi gedung teater bataclan, aku kira itu petasan untuk memeriahkan penutupan konsernya, tapi tidak.
Itu suara tembakan!!!
Aku melihat dua orang laki-laki keluar dari sisi panggung sebelah kanan memberondong tembakan dengan brutal kearah penonton.
"NAYLA LARI!!" Teriakku.
#onedayonepost
4 Comments
Apa ini? Di teror kah?
ReplyDeleteiyya ada teror nantikan kelanjutannya ya hihihi
DeleteKok ujung ujungnya ngeri ini
ReplyDeleteiyya mba wid hehehe
Delete