Dulu,
Ku beranggapan.
Takan habis semua tentangmu.
Nyatanya,
Kini kau telah menguap.
Menguap bersama embun pagi, sejak malam itu.
Tak ada lagi
yang bisa aku katakan untukmu.
A hingga Z,
tak mampu kembali ku susun untuk menggambarkanmu.
Aku benar-benar telah lepas dalam
belenggumu.
Haruskah aku bahagia?
Atau berduka?
Karena kehilangan peran utama.
Dalam bait-bait penuh cinta.
Tapi kini
aku sungguh lega.
Tiada lagi
malam-malam menyiksa.
Apalagi uraian
air mata.
Jakarta, Rabu 27 September 2017
Sumber gambar : http://www.palaceworks.net/One-Two
8 Comments
Harus bahagia donk bang
ReplyDeleteiyya harus yah hehehe
DeleteSemangatt kak
ReplyDeleteyoooiii kakk
DeleteSudah mup on sepertinya
ReplyDeletehahaha semoga
DeleteSemangat Mas Tian..wah puisi patah hati rupanya..
ReplyDeletekalau aku, bahagia kak. Lepas dari belenggunya hehe
ReplyDelete