Menjelang bulan ramadhan yang tinggal menunggu hari, dikejutkan kembali hari ini ulah pengeboman oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Mungkin mereka bukan manusia, namun iblis yang menjelma manusia.
Jika mereka mengaku memeluk agama, maka mereka hanya mengaku-ngaku saja. Mengada-ngada, bersembunyi dibalik nama agama. Jika mereka mengucap takbir, berkorban dan mengatakan pembenaran bahwa mereka sedang berjihad dijalan Allah, sesungguhnya mereka melakukan untuk diri mereka sendiri dan kaumnya, bukan berlandaskan Allah SWT.
“Dan barangsiapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam. (Q.S. Al-Ankabut : 6)
Sejak kecil, gue selalu diajarkan untuk toleransi kepada sesama pemeluk agama. Karena kebetulan dulu Ibu gue seorang kristen dan menjadi mualaf begitu menikah dengan bapak. Selama ini pula gue selalu hidup di lingkungan yang nggak semuanya agama islam, gue selalu tinggal dengan orang-orang yang beragama lain sampai sekarang.
Bahkan teman-teman gue juga banyak yang dari berbeda agama. kita nggak pernah mempersalahkan itu. “Untukmu agamamu, untukku agamaku” selalu menjadi pegangan gue, setelah gue paham akan arti dari ayat itu. Selama mereka nggak mengganggu gue saat beribadah, ataupun melarang-larang gue masih merasa aman bersama mereka(kecuali saat bercanda, terkadang gue dan sahabat-sahabat gue agak rasis bercandanya bawa-bawa agama. Namun itu masih dalam konteks bercanda. Dan nggak ada yang sakit hati, karena kita paham itu hanya bercanda aja.)
Gue sedih banget setiap kali ada kejadian terorisme di dunia ini pasti yang dipikiran orang-orang itu selalu seperti ini “Ada pemboman ya? Pasti islam deh tuh!” mereka langsung mengaitkan dengan islam, apa sejahat itukah islam dimata umat lainnya, sehingga mereka langsung mengecap orang-orang itu islam, islam = teroris, muslim = teroris.
Atau yang lebih menyedihkan ketika ada orang-orang muslim itu sendiri yang mengatakan “Wah ini kan ngrusak agama islam banget nih” Ya Allah, bahkan orang muslim sendiri seakan-akan mengakui bahwa mereka yang berbuat hal itu adalah dari kaum muslimin. Sumpah gue sedih banget, sampai kapanpun gue nggak akan mengakui mereka sebagai seorang muslim. Mereka bukan muslim apalagi islam!!
Orang muslim sesungguhnya nggak akan berani dan sampai hati mengambil nyawa manusia lainnya. Bahkan nyawa semutpun ia akan merasa sangat berdosa, saat tak sengaja membunuhnya. Kita sebagai manusia nggak punya hak untuk mematikan manusia lainnya. Orang-orang yang ingin mengambil dan merampas hak hidup manusia lainnya mungkin sudah ingin menjadi Tuhan.
#odopbicaraterorisme
#onedayonepost
#islambukanteroris
#terorisbukanislam
#odoperbicara
10 Comments
Good kak👍
ReplyDeleteGood kak👍
ReplyDeleteIya...kenapa setiap ada aksi terorisme selalu dikaitkan dengan islam. Jadi sedih..hiks
ReplyDeletetapi teroris yang nyerang islam disebutnya "cuma orang gila" biar kebal hukum
ReplyDeletegitulah, kita serba salah ya kang
DeleteNice Post brother...
ReplyDeleteThanks you Riani
DeleteTerorism has No Religion.... i agree
ReplyDeleteJahat ya
ReplyDeletehanya orang yang berpikir dan membaca tahu, apa makna yang diinginkan teroris.
ReplyDeletedan siapa yang menggerakkan ....
kang wijaya. cukup lah Allah yang membuka topeng mereka.....
Allah tak tidur......