Tantangan ketiga tingkat ketiga dari RCO ini adalah membaca buku sejarah dan membandingkan dengan sejarah yang kita ketahui sebelumnya. Dan gue bingung mau membaca buku apa? Karena gue nggak terlalu suka buku sejarah. Walaupun gue suka baca, buku sejarah adalah pilihan terakhir yang akan gue pilih untuk baca atau malah gue lewatkan sama sekali untuk dibaca. Tapi ini keharusan, untuk lulus dan hari ini penentuan akhirnya.
Jadilah selama beberapa hari terakhir ini gue menghabisakn hari-hari dengan membaca bukunya Karen Armstong yang berisi biografi Nabi Muhammad yang berjudul Muhammad : Prophet For Our Time. Dan gue menghabiskan empat waktu yang dibolehkan untuk nggak laporan bahkan lebih, dan gue terancam untuk nggak lulus di tahap ini. Suer deh, setiap baca beberapa halaman mata ini berat banget. Sejarah sepertinya selalu berhasil menjadi buku pengantar tidur yang baik, mungkin orang-orang dengan penyakit insomnia bisa mencoba membaca buku-buku sejarah untuk mengatasi masalah tidurnya. Kalaupun nggak berhasil, seenggaknya jadi dapet imu pengetahuan kan. Sungguh berfaedah.
Okey, sebelum tulisan ini manjadi curhatan semua, gue akan menbandingkan sejarah yang gue baca dibuku ini dengan pengetahuan-pengetahuan sejarah tentang Nabi Muhammad yang sering gue dengar di kajian-kajian, buku-buku ataupun pelajaran di sekolah dulu.
Dalam buku ini Karen Armstrong menjelaskan tentang perjalanan kehidupan Nabi Muhammad SAW mulai dari awal ia mendapatkan wahyu pertama hingga Baginda Nabi Muhammad SAW meninggal dunia. Di buku ini Karen menjelaskan bagaimana perjuangan Nabi Muhammad berjuang menerima wahyu dan mengajarkan apa yang diperintahkan Allah SWT. Bagaimana kisah sulitnya pada masa itu menyebarkan islam di kaumnya sendiri, yang malah menentang ajaran tersebut. Bagaimana rasul dicaci, dimaki, diperlakukan oleh orang-orang yang tak menyukainya dan perjalanan lengkap beliau sampai mendapatkan kepercayaan dari orang-orang yang dengan ikhlas mau memeluk agama Allah dan bertahan hingga kini.
Perjalanan Nabi Muhammad sudah sering gue baca dibuku-buku sejarah Kebudayaan Islam dan buku anak-anak yang menjelaskan tentang kehidupan nabi Muhamamd dengan bahsa yang sederhana. Berkembang/tumbuh tulah tanda-tanda ciri makhluk hidup, begitupan kita dan pikiran kita. Semakin waktu berlalu, kita perlu banyak memahami sesuatu dengan pandangan yang berbeda, agar kita bisa tahu secara utuh. Dalam buku ini pun memberikan gue beberapa penjelasan lebih detail dan pengetahuan baru yang membuat gue hampir menggenapi pengetahuan gue tentang sejarah Nabi Muhammad. Walaupun dibeberapa bagian ada yang mengganjal dihati, kok begini ya? Apa ini bener? Sepertinya gue harus banyak baca lagi tentang bagian yang ini.
Salah satu contohnya adalah disini Karen seakan ingin menumbuhkan pemikiran bahwa Nabi Muhammad hobi menikah, karena beberapa halaman terus berulang, menceritakan Nabi menikahi lagi, lagi dan lagi. Walaupun gue tahu Nabi Muhammad memang isterinya banyak, tapi apa perlu penekanan itu ya? Dan dalam sini juga menggambarkan Nabi menikahi wanita-wanita itu karena Nabi suka mereka. Padahal dari buku-buku atau pengetahuan yang gue terima sebelumnya Nabi memang menikahi mereka karena suatu alasan lain untuk memutuskan ia menikahi seorang wanita, bukan sekedar nafsu belaka. Kalau gue menangkap, si malah dalam buku ini seperti memojokkan Nabi Muhammad yang hobi poligami tersebut. Tapi secara keseluruhan, jika gue menutup mata tentang masalah itu, ini oke-oke aja sih sebagai referensi sejarah tentang Nabi Muhammad.
Membaca itu perlu, apalagi membaca tentang sejatah, agar kita bisa mengetahui sejarah secara utuh. Kita bisa mendapat pandangan baru tentang hal itu dan tentu agar kita bisa mempelajari hal itu agar tidak terulang kelak di masa yang akan datang.
#tugasRCO3 #Tugas1Level3 #onedayonepost
5 Comments
Gue suka gaya lo 😂
ReplyDeleteIyak kadang kita perlu juga baca buku yang penulisnya punya pandangan lain. But, jangan sampai bikin akidah belok aja. Hee
Like this kakak
yuhuuu makasih kakak hehehe
Deleteterkadang mereka cuma mengangkat soal menikahnya saja ya bro, tanpa menjelaskan alasan Rosulullah SAW menikahi mereka. Memang perlu kita mengetahui sejarah secara utuh, apalagi tentang hal-hal seperti ini.
ReplyDeleteiyya betul, padahal ada alasan yang memang bukan sekedar mau menikah lagi
Deletekadang, orang dari kaum mereka yang kritis. dan bertanya apa yang benar yang ditulis karen.
ReplyDeletedan dari sana, kadang Hidayah Allah yang menjemput mereka , mas.