slider

Movie Reviews - LIttle Italy



Diceritakan di sebuah tempat yang bernama Little Italy, yaitu sebuah sudut kota di Toronto Kanada. Tempat dimana sebuah komunitas warga Itali, yang migrasi pada abad 20-an secara besar-besaran kala itu. 

Nikki dan Leo adalah anak lahir di Litte Italy, mereka sangat mencintai kota kecilnya itu. Italy yang iconic dengan kuliner Pizza-nya tak luput menjadi perhatian. Bahkan menjadi primadona dalam film ini. 

Orangtua Nikki dan Leo (mereka bersabat baik) bersama mengelola sebuah restoran Pizza yang sangat terkenal di Little Italy, berkat kulit tipis dan renyah resep keluarga Leo dan Saus Rahasia dari keluarga Nikki saling melengkapi kesempurnaan rasa Pizza di restoran mereka.

Pada suatu acara tahunan, yaitu lomba membuat Pizza. Ayah Niiki dan Ayyah Leo mengikuti lomba itu dan memenangkannya, tapi kemenangan itu pula lah awal dari musibah yang membuat hubungan kekeluargaan mereka rusak. Bahkan mereka saling menyakiti satu sama lain. Restoran mereka pun bubar dan masing-masing membuat restoran pizza sendiri yang malahn bersebelahan. Pertengkaran mereka tidak hanya melibatkan kedua ayah tersebut tapi masing-masing karyawan di restoran mereka ikut bertengkar. 

Nikki yang digambarkan menyukai Leo sejak kecil itu, memutuskan untuk pergi ke London untuk sekolah masak selama lima tahun kemudian. Prestasinya yang baik di sekolah, membuat ia terpilih menjadi pengelola restoran yang akan di bangun oleh Guru Nikki. Sehingga ia harus mengganti izin tinggal senagai pelajar, menjadi sebagai pekerja. Terpaksa ia harus kembali ke Little Italy, siapa sangka ia akan bertemu dengan Leo. Dan perasaaannya belum berubah sama sekali sampai saat ini.

Pertemuan diam-diam mereka terus terjadi, yang membuat Nikki semakin menyukai Leo. Sedangkan Leo bimbang dengan perasaannya. Apalagi mengingat ayah mereka yang saling membenci satu sama lain. Dan Nikki yang tidak ingin menetap di Little Italy karena dia ingin mengambil kesempatan yang ditawarkan oleh gurunya.

Little Italy ini menurut gue cukup klise banget sebagai film drama romantis, yang hampir mirip dengan film-film lain yang mengadaptasi kisah Romeo and Julliet. Tapi secara sinetografi yang meriah di kota Little Italy menjadi sedikit penolong. Dan aktris Emma Roberts yang memang dalam pengawasan gue sejak dia main di film Nerve, aktingnya nggak terlalu jelek-jelek amat sih tapi agak kaku menurut gue saat dia main di film romantis. Apalagi lawan mainnya Hayden Christensen juga aktingnya bagus. FYI Hayden ini pemain film Jumper, dan keliatan banget ternyata perubahan usianya hahaha. Fakta ada kota kecil di kanada, yang bernama Little Italy sih yang membuat gue penasaran dengan film ini. Bukan namanya saja yang Italy karena memang disana hampir di huni oleh orang Italy.

Post a Comment

1 Comments