Tepat
15 menit yang lalu aku yang masih diambang tidur lelap dan terjaga
tepatnya pukul 00 lewat 3 menit.
Aku dibangunkan oleh percakapan Bapak
dengan Adikku Fajar ditelfon.
Percakapan yang
sungguh singkat dan hanya ada 3 kata yang bisa kuserap dalam setengah
sadar itu. Tapi 3 kalimat itu pulalah yang membuatku dengan cepat
terjaga, seraya mengutuhkan nyawaku yang setengahnya melayang entah
kemana.
"Demam Berdara, Rumah Sakit & Aziz" ya tiga kalimat itulah yang mengusikku.
"Kenapa pak?" Tanyaku setengah sadar. Sambil mengerjap-ngerjapkan mataku.
"Aziz sakit DBD,
sekarang mau dibawa ke RS" jawab Bapak dengan nada cemas dan kalut.
Tanganya sibuk memencet-mencet tombol di handphone-nya. Sepertinya
sedang berusaha menghubungi adikku yang tertua.
Subhanallah, ada-ada
saja cobaan yang menimpa keluargaku. Aku-pun ikut cemas, dan saat ini
aku masih terbayang adikku yang kedua itu. Terakhir kali aku bertemu
dengannya saat lebaran tahun lalu. Memang aku dan bapak saat ini tinggal
di jakarta untuk bekerja, dan dikampung hanya ada 3 adikku.
Adikku Yang pertama
laki-laki baru lulus SMK tahun lalu dan sudah bekerja saat ini, lalu
adik laki-lakiku yang kedua saat ini baru masuk SMK dan terakhir Adik
Perempuanku yang masih kelas 6 SD.
Dan saat ini adikku yang terkena DBD adalah adikku yang kedua, bernama Muhamad Aziz Anaba. Entah kenapa adik-ku yang satu itu sering sekali sakit.
Baru saja sebulan atau lebih aku dapat berita iaterkena fleks. Dan
sekarang ia terkena DBD, satu sifatnya Yang sama denganku. Yaitu suka
menyimpan rasa sakitnya untuk dirinya sendiri. Suka memendam perasaannya
sendiri.
Terlebih lagi disana
ia kurang perhatian dan pengawasan karena Bapak dijakarta sedangkan
Ibu-ku sudah bercerai dengan Bapakku sejak dua tahun yang lalu. Jadi ia
sudah beda rumah dengan adik-adikku saat ini. Ia hanya sesekali ke rumah
dalam sehari, karena ia sudah punya keluarga barunya sendiri.
Entah aku harus marahkah karena perceraian orangtuku
benar-benar membuat keluargaku hancur, dan tak terurus seperti ini.
Adik-adikku tak terurus dan kurang perhatian.
Entah siapa yang harus aku salahkan!!!!
Sebenarnya aku ingin sekali menjaga adik-adikku disana.
Tapi dikampung sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan dan membuka
usaha-pun sudah beberapa kali mati suri.
Jadi aku dan bapak yang harus berusaha di Ibukota demi mendapatkan uang untuk kebutuhan sehari-hari.
Ya Allah berilah ketabahan bagi Bapak agar ia kuat
menghadapi segala sesuatu-nya. Semoga ia dikuatkan hatinya? Dikuatkan
tubuhnya agar ia tak goyah.
Ya Allah berilah kesembuhan untuk adikku Muhamad Aziz Anaba agar ia sehat seperti sedia kala.
Maafkan kakakmu ini
yang belum bisa menjagamu dan mengurusmu dengan baik. Aku hanya bisa
mempercayak keluargaku yang jauh disna kepada Allah semata. Karena ia
sebaik-sebaiknya penjaga.
Hanya pada-Mu aku
memohon keselamatan untuk orang-orang yang kucintai yang tak dapat
kujamah dengan tangan ini, kulihat dengan mata ini.
Jagalah mereka selalu ya Allah.
#ODOP #FebruariMembara #HarikeEmpatBelas
0 Comments