00:33 saat jar-jari ku mulai menari-nari diatas keypad handphone yang
kini berubah menjadi smartphone. Setelah tidur sepersekian menit entah
aku tak tahu berapa menit tepatnya aku tertidur. Aku lalu bangun karena
ayahku juga belum tidur. Seperti biasa ia selalu menonton drama turki yg
ceritnya selalu berputar-putar tak ada habisnya, sampai tengah malam
bahkan lebih seperti saat ini.
Aku terbiasa tidur dalam keadaan semua lmpu mati dan tak ada suara apalagi televisi. Itu sangat menggangu kualitas tidurku. Tapi apa boleh buat, karena aku sekamar dengan ayahku dikontrakan yang hanya mempunyai dua kamar ini. Karena kamar satunya dihuni kakakku dan kakak iparku. Jadi aku harus mengalah, walaupun ayahku selalu bilang "Tidur nang, besok kerja" saat melihatku belum tidur. Aku ingin menjawab, aku tidak bisa tidur wahai ayahku, karena suara televisi dan sinarnya yang begitu menyilaukan mata itu. Tapi kuurungkan. Bukankah tak baik berbicara seperti itu? Jadi lebih baik aku yang mengalah.
Hari ini, tepatnya kemarin hari minggu tanggal 27 Maret 2016. Sangat beruntung aku bisa ikut seminar "smart writing" yang luar biasa sangat bermanfaat. Aku ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Mbak Ratih yang dengan baik hati memberikn tiket gratis-nya. Pagi-pagi sekali aku harus bangun untuk acara seminar ini. Sejak jam 5 aku bangun lalu shalat subuh dan bersiap membawa apa yang harus kubawa. Seperti notebooks seperangkat alat shalat kalau saja ada wanita yang tiba-tiba minta dinikahi maka aku sudah siap membawa mahar sederhananya hehe (jangan ditiru, ini efek menonton film "surga yang tak dirindukan" maaf mba Asma Nadia saya salah fokus)
Aku terbiasa tidur dalam keadaan semua lmpu mati dan tak ada suara apalagi televisi. Itu sangat menggangu kualitas tidurku. Tapi apa boleh buat, karena aku sekamar dengan ayahku dikontrakan yang hanya mempunyai dua kamar ini. Karena kamar satunya dihuni kakakku dan kakak iparku. Jadi aku harus mengalah, walaupun ayahku selalu bilang "Tidur nang, besok kerja" saat melihatku belum tidur. Aku ingin menjawab, aku tidak bisa tidur wahai ayahku, karena suara televisi dan sinarnya yang begitu menyilaukan mata itu. Tapi kuurungkan. Bukankah tak baik berbicara seperti itu? Jadi lebih baik aku yang mengalah.
Hari ini, tepatnya kemarin hari minggu tanggal 27 Maret 2016. Sangat beruntung aku bisa ikut seminar "smart writing" yang luar biasa sangat bermanfaat. Aku ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Mbak Ratih yang dengan baik hati memberikn tiket gratis-nya. Pagi-pagi sekali aku harus bangun untuk acara seminar ini. Sejak jam 5 aku bangun lalu shalat subuh dan bersiap membawa apa yang harus kubawa. Seperti notebooks seperangkat alat shalat kalau saja ada wanita yang tiba-tiba minta dinikahi maka aku sudah siap membawa mahar sederhananya hehe (jangan ditiru, ini efek menonton film "surga yang tak dirindukan" maaf mba Asma Nadia saya salah fokus)
Nih kelakuan Mbak Feb, lg berikhtiar agar tahun depan nggak jomblo lagi |
3 orang yg mau dicoaching spesial selama 3 bulan & dijamin bukunya terbit. |
Oke kembali ketopik. Setelah memastikan tidak ada barang penting yg tertinggal saya segera mandi, lalu memanaskan motor diatass loyang, jangan lupa diberi olesan mentega agar tidak lengket saat diangkat *wtf??
Ayahku ikut bangun dan mengingtkanku jangan lupa sarapan. Yahh memang ayahku selalu cerewet untuk alasan yang baik. Bahkan kadang agak sebal juga sudah sebesar ini masih diperlakukan seperti anak kecil atau bahkan seperti cucu kecil-nya.
Bahkan pernah aku pulang malam dari kampus sekitar jam11 malam aku blm pulang, karena aku ada rapat DPM. Kebetulan handphoneku mati total sehingga aku tak bisa menirim smspada ayahku, kalau aku ada urusan dikampus. Karena khawatir anaknya yang tampan ini diculik (padahal mana ada yang mau nyulik, apalagi aku makannya banyak. Rugi dibandar) ia meminta kakakku menanyakan ke teman-temanku kenapa aku belum pulang. Sehingga sekarang aku sering diejek anak perawan -_- karena pulang telat sudah ditanya-tanya.
Tapi aku bersyukur itu berarti ayahku masih amat sayang dan peduli padaku. Terima kasih bapak sudah mengkhawatirkanku. Andai aku bisa mengucapkannya semudah menuliskannya disini. Tapi aku akan membuatmu bangga saat aku memakai toga nanti. Kuharap kau dan ibu selalu diberi kesehatan dan umur yang panjang agar kalian dapat merasakan kesuksesan yang akan kuraih nanti.
Amin amin ya rabbal alamin.
Oke berlanjut kecerita, vanue acara di kamPus Umar Usman yang terletak di warung buncit dekat halte busway jatipadang. Aku benar-benar buta dengan daerah sana. Yang menjadi patokan untuk kesana setelah googling sana-sini adalah ragunan. Ya itu satu-satunya clue yang aku punya untuk kesana. Dengan berbekal Google maps yang selalu menyesatkanku, tapi kenapa selalu aku percaya untuk menunjukkan jalan. Aku berjalan sesuai arah yang ditunjukkan. Aku pegang satu tempat yang aku tahu, yaitu pasar burung Barito! Ya dari sana perjalanan dipandu google maps yang angot-angotan itu berjalan dengan mulus hingga aku yakin aku sedang tersesat.
Aku tak tahu ada apa dengan diriku. Aku selalu akrab dengan yang namanya tersesat. Dan tak tahu arah jalan pulang aku tanpamu *ayo semuanya teriak appaa "butirannnn debuuu" ok thank you...
Oke cukup koncol-nya (Konser Colongan).
Iya sumpah demi Allah, aku tak tahu mengapa aku akrab sekali dengan tersesat dijalan. Bukannya aku malu bertanya sehingga aku sesat dijalan. Aku bertanya, tapi selalu pada orang yang salah. Entah kenapa, mereka yang aku tanya selalu bilang tidak tahu. Kalaupun mereka tahu, mereka selalu memberikan petunjuk yang sulit ku cerna. Jadi aku harus selalu mengandalkan radar virgo-ku(karena aku berbintang virgo yang cocoknya didarat bukan seperti kugy dan keenan yang cocoknya di air) berbekal pernah keragunan dua kali. Aku melaju lah sesuai arah hati dan radar berkehendak. Dan Alhamdulillah wa syukurillahhh bersukur padamu ya Allah. Aku temukan juga ragunan. . Berarti sekarang tugasku hanya mencari halte jatipadang.
Maka aku putar balik dan mengikuti jalur busway, dan aku yakin selama ada jalur busway aku tidak akan tersesat.
Paparazzi suka banget foto diem-diem ya |
Kususuri terus jalan itusampai bertemulah dengan halte jatipadang. Jika saja aku tidaak sedang mengendarai motor mungkin aku akan bersalto saking senangnya. Atau setidaknya goyang dumang (*please jangan dibayangin)
Oke sampai disana aku segera mencari gedung kampus umar-usman yang katanya tidak jauh dari sana.
Dan beruntung sekali akhirnya ketemu. Lalu segeralah aku masuk ke gedungnya yang minimalis. Segera ku buka smartphone yang sudah banyak pesan diberbagai grup wa. Tapi aku fokus pada dua nama yaitu Mbak Febie dan mbak Ratih. Karena kita memang janjian akan kopdar disini, apalagi mbak Ratih ini yang memberikan tiket gratis hehe.
Aku buka pesan dari mbak Ratih, dia bilang langsung saja naik kelantai 4. Maka aku kesana dengan lift yang tersedia. Dan langsung menemui Mbak ratih yang menggunakan gamis biru. Aku agak canggung, apalagi kami sebelumnya belum pernah bertemu. Hanya sebatas obrolan di grup ODOP. Setelah registrasi aku masuk venue, dan mbak Ratih menghampiriku "mas septian ya?" Ujarnya dengan senyuman ramah. Aku balas dengan senyuman manja kau hanya tertawa malu-malu tapi.... *halahhh pengamen dr mana ini??
Kami mengobrol sebentar perihal perjalanan, dan harus terhenti karena acara akan dimulai. Terlebih lagi bangku antara Nisa dan Rijal dipisah jadi kita tak bisa chat chit chut chet chot
Kalau Kulihat pesan Mbak Febie, katanya masih dikereta. Ok jadi
aku fokus pada pembicara yang bernama Tendi Murti itu yang sudah mengeluarkan
banyak buku. Tapi saya belum punya semua bukunya, maaf ya mas Tendi,
kapan-kapan saya beli hehe.
Berjalan setengah jam. Aku japri mbak febie. "Belum nyampe mba feb?"
"Udah, pake baju apa??" Balasnya, aku langsung menengok kebelakang. Tepat dia duduk dibelakang mbak ratih rupanya. Mbak Febie memakai baju biru dan jilbab biru juga, apa-apaan ini? mereka janjian samaan make bajunya, tapi aku nggak dikasih tau. -_-
Lalu bergabunglah dia bersama mbak ratih. Duduk bersebelahan. Kami mengobrol dengan mencuri-curi kesempatan. kalau pembicaranya sedang meleng.
Baiklah ini dia materi yang ditunggu-tunggu untuk para OdOPers yang udah wanti-wanti nanti dishare ya ilmunya. Ok deh kakak...
Aku akan menshare tentang hal apa saja yang dibutuhkan penulis pemula saat ingin mengirimkan naskahnya ke penerbit mayor. Karena soal teknik sepertinya kalian sudah bosan ya atau lebih lengkap tentang teknik sudah saya jelaskan dengan gamblang di post Dee Coaching Clinic.
Yang pertama.
-Naskah itu sendiri
-CV penulis
-Surat pengantar
-Matrix apalah (saya lupa hehe)
Nah itu sudah standar yang wajib ada jika ingin mengirim naskah kita.
Dan ada beberapa point tambahan yang membuat naskah anda tidak akan ditolak penerbit.
1. Naskah yang ramah, maksudnya ramah ialah. Tidak perlu diedit terlalu banyak. Misalkan seperti tanda titik yang tidak tepat. Ataupun penggunaan huruf kapital yang salah alamat. Editor lebih suka mendapatkan naskah yang seperti ini. karena meringankan beban kerjanya.
2. Unik, tentulah kita sebagai penulis harus memikirkan sisi unik yang ada daalam karya kita itu. WalaWalaupun pada arti sesungguhnya tidak ada yang namanya ide baru. Karena pada dasarnya semua ide yang ada sudah tertulis. Yang ada hanya memperbaruinya saja. Maka kita harus temukan yang namanya "PEMBEDA ABADI" dari buku yang kita buat itu. Kalau ndak ada wassalam. Niscaya iaakan kembali ketanganmu nakk..
3. Buku lengkap, artinya kita sebagai penulis tidak hanya memberikan naskah ceritanya. Kalu bisa kita sudah buat secara lengkap.mulai dari desain covernya seperti apa, ada daftar isinya. Ada sinopsisnya. Ada testimoninya (kalau bisa dari orang-orang terkenal). Gampangnya coba anda ambil buku apa saja (kecuali buku tulis, apalagi buku hutang) coba perhatikan apa saja yang ada didalamnya mulai dari cover dan segala tetek bengeknya. Maka sekali lagi, anda memudahkan editor. Editor mana yang nggak akan jatuh cinta dengan kita, jika pekerjaanya dumudahkan??
4. Selling point, yaitu target pembaca dan bagaiman cara penjualan buku anda tersebut. Jika anda sendiri sudah tahu target penjualan untuk siapa? Maka penerbit tinggal mencetak, tidak perklu lagi menganalisis lebih dalam untuk target penjualannya.
Dan yang terakhir ke
7. Orang dalam, nah ini orang indonesia sekali bukan. Kalau nggak ada orang dalam niscaya akan sulit jalanmu. Kenapa? Karena penerbit itu setiap harinya banyak menerima naskah beribu-ribu kalau dikumpulkan. Penerbit lebih senang kalau ada rekomendasi dari penulis lain atau orang yang dipercaya. Tapi jangan berkecil hati yah, itu nggak menjamin 100% kok. Kalau Anda yakin tulisan anda bagus, pasti akan terpilih. Tetapi mingkin prosesnya agak lama. Karena kan kita nggak tau naskah kita ada ditumpukkan keberapa.
Dua hal terpenting yang harus ditanamkan pada diri anda, pertama "Penerbit selalu butuh penulis/naskah" karena kalau nggak ada naskah/penulis, penerbit mau nerbitin apa?? Buku yasinn???
Yang kedua. "Menulislah dari hati, karena pasti ia akan sampai kehati pula"
Yupp segala yang kita perbuat dengan sepenuh hati. Pasti akan baik hasinya.
Dan hal yang terakhir ialah, semua buku anda pasti akan bisa terbit. Asalkan naskah yang anda kirim sesuai dengan visi-misi penerbit. Maka dari itu, sebelum kita merencanakan mengirim naskah ke suatu penerbit, kita harus mencari tahu, buku apa saja yang ia terbitkan. Apakah genre dan temanya sesuai dengan naskah kita. Kalau sudah yakin mereka adalah penerbit yang benar insya Allah kalu rezeki nggak kemana. Kita ambil contohnya gini,si udin punya naskah fiksi percintaan. Tapi dia malah ngirim ke penerbit elex media. Ya jelas akan ditolak, karena nggak sesuai visi dan misi mereka. Elex media itu bukunya lebih cendrung ke buku tutorial atau buku pelajaran mengenai dunia IT. Maka dari itu mulai dari sekarang kita list nih mana aja penerbit yang kira-kira satu visi sama gaya penulisan/tema kita.
Sekian dari saya karena waktu sudah menunjukkan pukul 02:16 wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhh..
Owh iya ini beberapa foto selfie saya dengan mbak febie dan mbak Ratih (Tujuannya biar anak-anak ODOPers pada iri hehehe + biar cepet-cepet adain kopdar jabodetabek)
"Udah, pake baju apa??" Balasnya, aku langsung menengok kebelakang. Tepat dia duduk dibelakang mbak ratih rupanya. Mbak Febie memakai baju biru dan jilbab biru juga, apa-apaan ini? mereka janjian samaan make bajunya, tapi aku nggak dikasih tau. -_-
Lalu bergabunglah dia bersama mbak ratih. Duduk bersebelahan. Kami mengobrol dengan mencuri-curi kesempatan. kalau pembicaranya sedang meleng.
Baiklah ini dia materi yang ditunggu-tunggu untuk para OdOPers yang udah wanti-wanti nanti dishare ya ilmunya. Ok deh kakak...
Aku akan menshare tentang hal apa saja yang dibutuhkan penulis pemula saat ingin mengirimkan naskahnya ke penerbit mayor. Karena soal teknik sepertinya kalian sudah bosan ya atau lebih lengkap tentang teknik sudah saya jelaskan dengan gamblang di post Dee Coaching Clinic.
Yang pertama.
-Naskah itu sendiri
-CV penulis
-Surat pengantar
-Matrix apalah (saya lupa hehe)
Nah itu sudah standar yang wajib ada jika ingin mengirim naskah kita.
Dan ada beberapa point tambahan yang membuat naskah anda tidak akan ditolak penerbit.
1. Naskah yang ramah, maksudnya ramah ialah. Tidak perlu diedit terlalu banyak. Misalkan seperti tanda titik yang tidak tepat. Ataupun penggunaan huruf kapital yang salah alamat. Editor lebih suka mendapatkan naskah yang seperti ini. karena meringankan beban kerjanya.
2. Unik, tentulah kita sebagai penulis harus memikirkan sisi unik yang ada daalam karya kita itu. WalaWalaupun pada arti sesungguhnya tidak ada yang namanya ide baru. Karena pada dasarnya semua ide yang ada sudah tertulis. Yang ada hanya memperbaruinya saja. Maka kita harus temukan yang namanya "PEMBEDA ABADI" dari buku yang kita buat itu. Kalau ndak ada wassalam. Niscaya iaakan kembali ketanganmu nakk..
3. Buku lengkap, artinya kita sebagai penulis tidak hanya memberikan naskah ceritanya. Kalu bisa kita sudah buat secara lengkap.mulai dari desain covernya seperti apa, ada daftar isinya. Ada sinopsisnya. Ada testimoninya (kalau bisa dari orang-orang terkenal). Gampangnya coba anda ambil buku apa saja (kecuali buku tulis, apalagi buku hutang) coba perhatikan apa saja yang ada didalamnya mulai dari cover dan segala tetek bengeknya. Maka sekali lagi, anda memudahkan editor. Editor mana yang nggak akan jatuh cinta dengan kita, jika pekerjaanya dumudahkan??
4. Selling point, yaitu target pembaca dan bagaiman cara penjualan buku anda tersebut. Jika anda sendiri sudah tahu target penjualan untuk siapa? Maka penerbit tinggal mencetak, tidak perklu lagi menganalisis lebih dalam untuk target penjualannya.
Dan yang terakhir ke
7. Orang dalam, nah ini orang indonesia sekali bukan. Kalau nggak ada orang dalam niscaya akan sulit jalanmu. Kenapa? Karena penerbit itu setiap harinya banyak menerima naskah beribu-ribu kalau dikumpulkan. Penerbit lebih senang kalau ada rekomendasi dari penulis lain atau orang yang dipercaya. Tapi jangan berkecil hati yah, itu nggak menjamin 100% kok. Kalau Anda yakin tulisan anda bagus, pasti akan terpilih. Tetapi mingkin prosesnya agak lama. Karena kan kita nggak tau naskah kita ada ditumpukkan keberapa.
Dua hal terpenting yang harus ditanamkan pada diri anda, pertama "Penerbit selalu butuh penulis/naskah" karena kalau nggak ada naskah/penulis, penerbit mau nerbitin apa?? Buku yasinn???
Yang kedua. "Menulislah dari hati, karena pasti ia akan sampai kehati pula"
Yupp segala yang kita perbuat dengan sepenuh hati. Pasti akan baik hasinya.
Dan hal yang terakhir ialah, semua buku anda pasti akan bisa terbit. Asalkan naskah yang anda kirim sesuai dengan visi-misi penerbit. Maka dari itu, sebelum kita merencanakan mengirim naskah ke suatu penerbit, kita harus mencari tahu, buku apa saja yang ia terbitkan. Apakah genre dan temanya sesuai dengan naskah kita. Kalau sudah yakin mereka adalah penerbit yang benar insya Allah kalu rezeki nggak kemana. Kita ambil contohnya gini,si udin punya naskah fiksi percintaan. Tapi dia malah ngirim ke penerbit elex media. Ya jelas akan ditolak, karena nggak sesuai visi dan misi mereka. Elex media itu bukunya lebih cendrung ke buku tutorial atau buku pelajaran mengenai dunia IT. Maka dari itu mulai dari sekarang kita list nih mana aja penerbit yang kira-kira satu visi sama gaya penulisan/tema kita.
Sekian dari saya karena waktu sudah menunjukkan pukul 02:16 wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhh..
Owh iya ini beberapa foto selfie saya dengan mbak febie dan mbak Ratih (Tujuannya biar anak-anak ODOPers pada iri hehehe + biar cepet-cepet adain kopdar jabodetabek)
Mbak Feb dan Mbak Ratih mungkin akan lebih lengkap dari ini hehehe so tunggu postingan mereka yaa. Terima Kasih buat Mas Tendi Murti & Mas Indra Permana keren banget kemarin materinya.
#OneDayOnePost #MenulisSetiapHari
11 Comments
Alhamdulillah.. Kita bisa sama-sama belajar ya. Tau ga sy merasa lebih nyaman dg adanya kalian ODOPer kmrn. Yg lain sy ga kenal. :)
ReplyDeleteAlhamdulillah.. Kita bisa sama-sama belajar ya. Tau ga sy merasa lebih nyaman dg adanya kalian ODOPer kmrn. Yg lain sy ga kenal. :)
ReplyDeleteemang di kMO gak sering ngobrol mbak??
ReplyDeleteSeptian wijaya sahabat seperjuanganku, semasa Mts dan MA di Al-Zaytun aku bermimpi kalau kau nantinya akan menjadi penulis hebat !!
ReplyDeletesemangat terus ya sobat, dapat salam dari warga Aceh
Amin makasih bel, Barakallah fii umriik
DeleteMas septian gak ikut KMO ?
ReplyDeleteNggak, saya fokus ke ODOP dulu deh hehehe
DeleteSeptian....aduh,, saya ngiri banget sama kamu mbak Ratih Dan mbak febie yang ketemuan. Pengen ketemuan juga sama anak2 ODOP!
ReplyDeleteBtw, saya didepak dengan sukses dari KMO. Hahahaj
hehehe ayo kopdar makannya..
Deletepengurusnya lebih galak dari bang syaiha. ya mba sabrina...
Btw itu Tendi Murti yang jadi coach Kmo ya? Yang sukses mendepak saya gara2 komplen soal afirmasi di fb wkwk
ReplyDeleteMungkin nyasarnya bang sep nggak separah sama nyasarnya saya, saya pulang kerumah aja nyasar --'
Semoga bisa nyusul kopdaran, biar bisa nyaingin fotonya kalian hoho
siap ka nurul
Delete