Hai..
Sudahkah
kau terima salam yang kutititp-kan lewat angin malam?
Atau
sudah kah kau dengar do’a yang selalu kupanjatkan hanya untukmu lewat nyanyian
hewan malam?
Adakah
kau bertanya sepertiku? Bertanya layaknya nak kecil yang haus akan pertanyaan
yang membuat bundanya kewalahan?
Bertanya
tentang siapa dirimu..
Apa
Warna bola matamu?
Apakah sepertiku yang berwarna coklat tua?
Apakah sepertiku yang berwarna coklat tua?
Apa
warna favoritmu?
Apa
makanan kesukaanmu?
Tapi yang
terpenting dari itu semua adalah, dimana dirimu?
Aku
sungguh tak punya gambaran akan dirimu?
Apakah
kita pernah bertemu dijalan atau dimanapun sebelumnya?
Atau kau
orang yang pernah ku kenal?
Atau kau
adalah orang yang benar-benar asing dalam hidupku?
Masya
Allah, apakah ini sebuah dosa karena memikirkanmu?
Apakah
kau sama sepertiku?
Sama tidak
sabarnya, menanti kehadiranmu menyapa kalbu!
Entah esok,
ataupun lusa kita dapat bertemu.
Pastinya
akan ada saatnya semua itu menjadi temu.
Sama seperti
Allah yang memberikan kesempatan pada matahari bertemu dengan bulan.
Bukankah
itu sudah tertulis dalam buku Sang Maha Tahu.
Bersabarlah
wahai kekasihku.
Bersabarlah,
kumohon.
Kini aku
sedang membenahi diriku.
Memperbaiku
akhlakku,
Agar aku
kelak pantas bersanding denganmu.
Beri aku
waktu untuk memantaskan diriku untukmu.
Agar aku
kelak, menjadi penerang jalanmu.
Dan Menjadi
Imam yang tak menyesatkanmu.
Beri aku
waktu wahai wanita sholehah-ku.
Semoga
kau masih mau menunggu, sampai aku dan kamu menjadi satu.
Dalam ikatan
yang menyatukan keluargaku dan keluargamu.
Maka sekali
lagi ku mohon izin padamu yang masih disana
Izinkan aku
menjaga dalam doa yang terangkai lewat kata
Dan
diamini oleh para ahli surga.
#SetiapHariMenulis #OneDayOnePost
2 Comments
Jempol dehh ;)
ReplyDeleteSemoga dipertemukan dgn pjaan hati yang akan menjadi makmum dunia akhirat.
Aku pun setia menunggu ...
ReplyDeleteWkwk
Salam santun Mas Septian!
It's sounds good, but, ada beberapa typo dalam tulisan.
Mungkin nulisnya sambil ngantuk.^^
Overall, good job, Mas ... :)