Ia mengorek-orek tanah seperti kesetanan.
Mencari tanpa lelah benda pusaka yang dihilangkan oleh leluhurnya.
Benda yang seharusnya membawa bahagia namun menjadi petaka.
Setiap harinya selalu ia isi dengan mencari benda tersebut,
seolah mencari benda itu sudah tertanam dalam DNA nya.
Ia tak bertanya kepada ayah atau bunda tentang kutukan yang menimpa bangsanya.
Patuh tanpa harus berkata.
Sesekali ia menengok keatas langit.
Melihat mata tajam yang mengawasi setiap jengkal geraknya.
Lalu berharap menemukan benda pusaka.
Untuk dikembalikan kepada sang empunya.
Agar ia tak lagi menjadi mangsa.
Dan kembali menjalin persahabatan dengan kerabat satu spesiesnya.
Tantangan menulis tentang ayam tanpa menyebutkan nama Ayam.
#ODOP #onedayonepost
13 Comments
Keren, bang. Jadi ingat film pada jaman dahulu.
ReplyDeleteAhahaha Makasih Kak Na
DeleteMantap sekali
ReplyDeleteAlhamdulillah Makasih Kang Sae
DeleteAyee... Sukaaa...
ReplyDeleteYeyy mission is complete :D
DeleteWaaah ayam bisa jadi puisi. keren nih
ReplyDeleteWaaah ayam bisa jadi puisi. keren nih
ReplyDeleteMakasih Kang Gilang, dirimu juga nggak kalah keren kok. tinggal tantangan dari Kang gIlang nih ahahaha
Deletesuka bangeet puisinya..
ReplyDeleteMakasih Bunda Wiwid
DeleteBaru kali ini aku baca puisi tentang ayam.. 😀
ReplyDeleteAhahaha saya juga baru buat puis tentang ayam kak sas
Delete