slider

Puisi - Kota (tanpa) Cahaya


Kota Penuh cahaya.
Dimana malammu terasa menyilaukan.
Bintang-bintang saja malu untuk menunjukkan dirinya diatasmu.

Kota penuh cahaya.
mereka sering menyebutnya Ibu Kota.
Dimana malammu selalu mempesona.
kerlap-kerlip cahaya memanjakan mata.

Kota Penuh cahaya.
Banyak orang ingin menggapaimu.
Ikut andil dalam riuhnya sudut jalanmu.
Mencoba menggapai impian yang kau janjikan itu.

Kota Penuh Cahaya.
Apakah dirimu tahu?
Jikalau kau tak seindah itu dimataku?

Bagiku kau hanya seperti pelacur pesakitan.
Dengan kata-kata penuh bujuk rayu untuk mencumbuimu.
Menghabiskan hasil jerih payah mereka dengan hanya mengongkangkan kaki manismu.

Lalu kau pergi pada paginya dengan meninggalkan raja Singa pada empunya.
Sambil tertawa puas kau siap kembali menerjang yang lainnya.

Kota Penuh Cahaya.
Sesungguhnya cahayamu hanya cahaya semu.
Cahaya yang membutakan setiap orang yang datang.
Sehingga mereka ikut tertarik kedalammu menuju kesesatan.


Jakarta, 27 Februari 2017

#OneDayOnePost
#TantanganPuisiyangmendeskripsikansebuahtempat

Post a Comment

5 Comments

  1. Kota penuh cahaya.
    Dengan keelokannya akan menjerumuskan setiap jiwa ke dalam pelukannya.
    Tentunya tidak dengan jiwamu.
    Jiwa yang ada pada dirimu tak akan terikat oleh derasnya zaman..

    Sebab semenjak kau belum melihat kota cahaya itu jiwamu telah mengikrarkan diri untuk taat kepada_Nya..

    #abaikan kakak..

    Sukaa puisinya ^^. Keren mas

    ReplyDelete
  2. Waww... Anak malam ibu kota ya Mas ian?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku mah apa atuh kak ci, pulang lewat jam 10 aja ditelponin bapak 😅😅

      Delete