slider

Movie Reviews - Lion (2016)





Dev Patel is back, siapa yang nggak tau Dev Patel?? Yaudah kalo nggak tau juga nggak apa-apa sih, lagian nggak masuk di ujian nasional juga. But you must know-lah sama salah satu actor India yang Go International ini. Aktingnya nggak perlu dipertanyakan lagi, keren pokoknya kalau di Indonesia dia itu di ibaratkan Reza Rahardian-nya India. Selalu Ngena kalau udah memerankan suatu tokoh. Film Pertamanya yang gue tau adalah Slumdog Milionaire, itu loh film tentang anak laki-laki miskin yang tiba-tiba bisa memenangkan kuis “WHO WANTS TO BE MILIONAIRE” yang kala itu booming banget. Lalu film kedua itu The Last Airbender, Dev berperan sebagai Pangeran Zuko dan menurut gue Cuma akting dia yang buat film ini keren. Selebihnya tokoh-tokohnya menurut gue pribadi nggak cocok. Film ketiga Yaitu Chappie, film tentang robot gitulah, pernah kok gue review juga ini filmnya cek aja disini.

Ok fokus ke film terbarunya Dev yang berjudul LION. Film terbarunya kini based on True Story. Bercerita tentang seorang anak kecil India bernama Saroo, tersesat digerbong kereta api saat sedang mengantar kakaknya Guddu bekerja. Petualangan terjadi saat gerbong kereta yang ditidurinya untuk beristirahat bergerak menjauhi stasiun kereta alias jalan. Dengan sekuat tenaga Saroo mencoba keluar dari gerbong kereta tersebut, namun usahanya sia-sia. Pintu terkunci rapat, jendela-pun sama. Ingin meminta tolong, tapi tak ada satupun orang di gerbongnya. Karena kereta tersebut kosong melompong, akhirnya Saroo hanya bisa pasrah terhadap nasib yang entah akan membawanya kemana. Dua hari dua malam Saroo terjebak disana dan ia sudah sangat jauh dari rumah, ia bertahan hidup dengan memakan sisa makanan yang tersisa di kolong tempat duduk yang dapat ia jumpai. Akhirnya kereta berhenti di sebuah stasiun Kalkuta yang padat oleh manusia-manusia yang sayangnya tak mengerti bahasa yang digunakan Saroo, karena di Kalkuta menggunakan bahasa Bengali sedangkan Saroo menggunakan bahasa hindi. Mungkin diibaratkan bahasa Jawa sama bahasa aceh kali ya bedanya jauh sampai mereka roaming begitu. Padahal masih satu Negara. 

Guddu & Saroo
Saroo yang udah pasrah akhirnya bergabung dengan anak-anak jalanan di dekat stasiun untuk tidur di kolong jembatan. Ujian selanjutnya datang, entah preman atau apa gitulah mereka nangkepin anak-anak jalanan. Kalau yang udah pernah nonton slumdog millionaire pasti langsung ngeri ngbayanginya kemana anak-anak itu akan dibawa dan diapain. Beruntung nasib baik masih memihak Saroo, dia berhasil kabur dari para preman menyeramkan itu. hingga ia bertemu seorang wanita yang mengerti bahasa Saroo, wanita itu juga berjanji akan membantu Saroo pulang. Ke esokan harinya Saroo yang curiga dan mencium aroma kejahatan langsung kabur begitu ada kesempatan. Ternyata wanita itu sama aja dengan para preman itu, ia bermaksud menjual Saroo. Dan sekali lagi keberuntungan masih memihak Saroo. Beberapa hari Saroo tidur dibawah jembatan, hingga ia bertemu seorang pemuda baik yang mengantarnya ke kantor polisi untuk memulangkan Saroo. Namun sekuat apapun mereka berusaha mereka tak bisa menemukan orang tua Saroo kembali selain jarak yang jauh, Saroo-pun tidak tahu nama tempat tinggalnya. Lagi pula mana mungkin anak sekecil Saroo bisa mengingat nama tempat tinggalnya dengan bicaranya masih belum lancar sehingga sering salah mengucap kata. Berakhirlah Saroo di Panti Asuhan yang akhirnya membawa Saroo ke Australia karena telah diadopsi oleh orang berkewargangaraan sana.

Dua puluh tahun kemudian, Saroo sudah dewasa namun hatinya masih sangat berharap bisa kembali ke India ke kampong halamannya bertemu dengan Ibunya dan saudara-saudaranya. Ia membayangkan betapa tersiksa ibunya telah kehilangan dirinya. Terlebih lagi ia dihantui rasa bersalah karena tak mengindahkan peringatan kakaknya Guddu saat itu yang menolaknya untuk pergi bersamanya, jika saja dulu ia tak memakasa Guddu untuk mengajaknya pasti sampai saat ini ia masih bersama keluarga kandungnya. Dengan bantuan Google Earth Saroo mencari dimana letak tempat asalnya. Namun selalu mendapatkan jalan buntu. Karena nama daerah yang Saro tau hanya Ganestalay sedangkan nama daerah itu tidak ada dipeta.

Siap-siap tissue yak arena film ini dijamin bikin kita nangis Bombay ngbayangin anak sekecil itu cobaannya banyak banget. Tapi kita akan gemes juga ngliat tingkah lucu Saroo kecil. Bagi yang nggak suka film india karena males nonton adegan nyanyi plus joget, nggak perlu khawatir. Di film ini nggak ada kok scene yang macam itu, sekali lagi gue acungin jempol buat Dev Patel yang berhasil membawakan film ini dengan baik. By the way saat film ini abis gue masih bertanya-tanya kenapa judul fim ini LION?? Padahal dari awal sampai akhir nggak ada tuh yang namanya hewan singa muncul. Malah awalnya gue mikir ini film jangan-jangan tentang Lion King yang tokohnya diganti jadi manusia semua. But misteri terpecahkan diakhir kredit dijelaskan, ternyata nama Saroo bukan begitu ejaannya tapi Sheru yang artinya Singa. Dan nama tempat tinggalnya adalah Ganesh Talay bukan Ganestalay nggak disambung dan kurang H. Gue baru inget yang jadi ibu angkatnya si Saroo itu ternyata Nicole Kidman, pantesan sepanjang dia muncul gue bertanya-tanya kok ini perempuan nggak asing ya? apa dia tetangga gue atau tukang semprong yang sering nongkrong di pasar malem?? wkwkwkwk

Post a Comment

4 Comments

  1. Kayaknya bagus mas...kirim dong Je gmail...punya kuota nggak?

    ReplyDelete
  2. Ahhhh... Mauuu... Kirim email Mas ian, ya ya ya

    ReplyDelete
  3. Lagi gak punya quota aku bun, kak ci🙈🙈

    ReplyDelete
  4. Aku kasih link downloadnya aja yahh

    ReplyDelete