slider

Meneladani Sifat lemah lembut Rasul




Sebelumnya maafkan gue kalau mungkin agak menyinggung beberapa pihak. Jika memang gue salah mohon dibenarkan dan diluruskan. Alasan gue nulis ini nggak lain hanya ingin menumpahkan isi hati gue, sebagai orang yang terjebak ditengaah tengah mereka.

Masalahnya sebenarnya hanya bersumber dari satu sisi. Yaitu tentang Pemilihan Kepala Daerah Baru untuk di daerah Jakarta. Yang mana dipicu isu sara yang kebetulan melibatkan dua agama yang cukup besar masanya di Indonesia.

Konflik politik memang selalu menjadi kejam ya. Apalagi kalau sudah menyangkut kekuasaan, darah sebanyak apapun rasanya nggak akan cukup untuk meredam sebelum salah satunya munah dari peradaban.

Terlebih lagi konflik dipicu oleh salah satu tokoh penting yang terlibat di dalamnya. Akhirnya dua kubu ini saling gontok-gontokan. Saling buka borok, terus dikopek hingga bernanah dan berbau busuk.

Saat satu kubu akhirnya memenangkan pemilihan tersebut, gue kira semua akan kembali normal. Damai, dan melupakan perbedaan sehingga kembali pada bhineka tunggal ika. Yang kalah menerima dengan lapang, dan yang menang jangan terlalu senang.

Hati gue miris ketika kubu yang kalah menyalahkan hukum. Mereka bilang hukum di negara ini sudah buta. Berpihak berat sebelah.! Baru sadar?? Kemana aja emang ente selama ini?? Kenapa sekarang baru berkoar?? Kenapa bisu pas nenek-nenek dipenjara hanya karena ngambil singkong beberapa batang? Kenapa diam melihat bocah cilik dipukuli membabi buta hanya karena nasi bungkus?? Ente sehat?? Legowo ajalah, terima keputusan yang diambil negara.

lebih miris lagi, gue ngliat saudara-saudara gue sendiri. Saudara seiman di media sosial saling adu bacot, semua komenannya nggak mencerminkan apa yang diajarin Rasul. Apa dengan cara itu kalian membela agama Allah?? Dengan kata-kata cacian, kata-kata busuk pakai segala binatang di keluarin.
Gue rasa Allah nggak perlu dibela!! Apalagi dibelanya dengan cara yang salah. "Kun Fa Ya Kun" jadilah maka jadilah. Itu kekuatan Allah, Dia nggak perlu dibela oleh kita. Jika memang mereka telah membelot dari Jalan-Nya, Allah bisa dengan mudah membinasan mereka. Lihat kaum nabi Nuh, Kaum nabi Luth, firaun dan lainnya. Dengan kedipan Mata pun Allah bisa membinasakan kita semua.

Hanya satu cara untuk membela Agama Allah. Berbuatlah lemah Lembut pada orang sekitar. Menyebarkan agama islam tidak perlu dengan kekerasan. 

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
“Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (Qs. Ali Imran: 159)


Sumber: https://muslimah.or.id/2156-sikap-ramah-dan-lemah-lembut.html


فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ  

“Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” 
(Qs. Ali Imran: 159)

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
“Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (Qs. Ali Imran: 159)


Sumber: https://muslimah.or.id/2156-sikap-ramah-dan-lemah-lembut.html
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
“Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (Qs. Ali Imran: 159)


Sumber: https://muslimah.or.id/2156-sikap-ramah-dan-lemah-lembut.html
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
“Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (Qs. Ali Imran: 159)


Sumber: https://muslimah.or.id/2156-sikap-ramah-dan-lemah-lembut.html
Contoh saja Nabi junjungan kita bagaimana perangai beliau ketika bertemu dengan orang-orang yang membencinya. Satu cerita yang menjadi pegangan gue sebagai muslim. Dimana kala itu Rasul kita Nabi Muhammad mempunyai haters yang begitu membenci beliau. Setiap kali mereka berpapasan, si haters selalu mencaci maki Nabi Muhammad di depan umum. Mengatakan sesatlah, gila dan sebagainya. Hingga suatu hari si Haters itu sakit, apa yang dilakukan Nabi Muhammad?? Beliau kerumahnya, bukan untuk membalas cacian dan hinaannya karena mumpung lagiblemah sekalian aja di sukur-sukurin.

Tapi Nabi Muhammad datang untuk menjengeuk si haters dengan membawa buah-buahan segar unruk dia. Pada akhirnya si haters terharu, dan sadar bahwa Nabi Muhammad begitu baik. Disaat orang-orang terdekat bahkan keluarganya tidak ada yang menjenguk, tetapi Nabi Muhammad yang dianggapnya musuh dan orang paling dibenci. Orang yang selalu dicacinya kini malah menjadi satu-satunya orang yang peduli terhadapnya.

Atas izin Allah si haters menjadi mualaf, memeluk islam dengan senang hati. Tanpa paksaan, karena apa? Karena akhlak Nabi Muhammad. Jadi tunjukkan kalau elo itu muslim dengan ucapan yang baik. Jaga ucapanmu, karena lisan lebih tajam dari pedang. 

Imam Muslim juga meriwayatkan dalam Shahihnya dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

“Sesungguhnya tidaklah kelemahlembutan itu ada pada sesuatu melainkan ia akan memperindahnya, dan tidaklah kelemah lembutan itu dicabut dari sesuatu melainkan akan memperburuknya.”

Imam Muslim juga meriwayatkan, dari Jarir bin Adillah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barang siapa yang terhalangi dari bersikap lemah lembut, maka dia telah terhalang dari seluruh bentuk kebaikan.”



Post a Comment

4 Comments

  1. sabar sabar mas, saya juga geram kalau melihat dan membaca yang kayak ginian.
    tapi jika ingat nanti di akhirat. pasrahkan saja sama rabb. mas . dia hakim maha adil dan bijaksana mas

    ReplyDelete
  2. Wuihhh... Mas ian yg jadi khotib jumat ini yah?

    Daleeemmm oey... Makasih sudah diingatkan.

    ReplyDelete
  3. Wah...tulisan kece ini mah. Typonya cm 2 kt.Rosulullah adalah sumber teladan terbaik spnjng masa. Rosul said, "Speak a good word or remain silence"

    ReplyDelete