Jika aku selalu benar dalam mengenali rasa.
Maka aku tahu benar mengenaimu.
Dan kamu telah menyangkal karena malu.
Ataupun ragu.
Apa terlalu bodoh bagiku untuk menunggu,
Kita saling menunggu.
Membiarkannya terpupus gelombang,
Dan di dihanyutkan hingga ke negeri seberang.
Jika aku selalu benar dalam mengenali rasa.
Maka aku selalu memilih jalan yang salah.
Dengan hanya berdiam dan pasrah.
6 Comments
Cieeeh narsis.... Haha
ReplyDeletehahaha sekali-sekali
DeletePinjam, bet
ReplyDeletebolen nanti ke rumah ya mak
DeleteKeren euy
ReplyDeletemakasih bunn, ehh yang keren puisinya atau potpnya hahaha
Delete