Malam ini aku begitu puitis.
Menulis puisi berbaris-baris,
Hingga aku meringis.
Atau menangis.
Membaca kalimat rindu yang tak terucapkan.
Membaca kalimat cinta yang tak kesampaian.
Muak dengan segala pengharapan.
Nyatanya, akhir bahagia hanya ilusi belaka.
Hanya dalam dongeng sahaja.
Tak pernah berlaku di dunia nyata.
Dimana tak ada kereta kencana dan sepatu kaca.
Apalagi pangeran dan putri raja.
Tangerang, 12 September 2017
13 Comments
Ahahaha bangun, nak. Kamu lupa makan tadi ahahahah
ReplyDeletehahaha puasa tau
Deletengomong-ngomong, puisinya untuk siapa mas. :D
ReplyDeletehahaha ada deh
DeleteBang ian ini.... Widiiuu kereen
ReplyDeleteBangun bang, hari mulai cerah
Haha
kesiangan tadi wkwkw
Deletehahaha kesiangan tadi
DeleteEhmm...
ReplyDeleteBang Syaiha
hahaha kabur ahh ada Bang Syaiha
DeleteSefih
ReplyDeleteava ituh bunnn
DeleteAseeeek.... 😅😅
ReplyDeleteasikk ngapain nih hahaha
Delete