Dua hari yang menyenangkan di
acara Litbeat Literaction Festival, kegiatan yang bertempat di perpustakaan
nasional itu berlangsung dengan sepktakuler. Mendatangkan penulis-penulis keren
dan penerbit, editor, komikus sampai pengembang IP itu benar-benar menambah
wawasan tentang kepenulisan maupun isu-isu di dunia literasi dan perbukuan yang
sedang tren.
Apa sih Litbeat itu? Litbeat merupakan Festival untuk para pelaku
dan pecinta para pelaku dan pecinta perbukuan. Ruang bersama bagi insan kreatif
yang berkecimpung di dunia buku untuk saling belajar, bertukar gagasan, dan
berbagai pengalaman. Berbagai isu terkait elemen-elemen yang membentuk
ekosistem perbukuan akan dikemas dalam bentuk workshop, diskusi panel, seminar,
talkshow, sharing session, dan performance. Dibahas oleh narasumber pengalaman
dan kenamaan baik di Indonesia maupun mancanegara. Mereka adalah para Penulis,
Penerbit, Editor, Illustrator, Desainer, Komikus, Penerjemah, Literary Agent,
Pengembang IP, dsb. Kurang lebih begitulah tentang Litbeat dari buku
panduan yang gue dapat untuk acara dua hari itu.
Tim Komunitas Supernova |
Litbeat Literaction Festival 2018
ini ternyata adalah acara perdana untuk event tahunan yang Insya Allah akan
selalu ada setiap tahunnya seperti Ubud Writer Festival atau cara literasi
lainnya yang saat ini mulai menjamur di Indonesia. Dan bagi kalian yang belum
bisa datang tahun ini, wajib tahun depan ikut Litbeat ini. karena ini acara
keren banget, semua materinya keren. Bayangin aja setiap sesi(Sehari ada 3
sesi) itu ada tiga panel acara yang diisi oleh pemateri yang keren semua. Kalau
gue bisa membelah diri atau kagebunshin no jutsu seperti Naruto gue udah
nglakuin itu biar nggak ketinggalan materi-materinya. Sedih emang kalau
dikalkulasikan gue hanya bisa masuk 6 kelas dari 18 kelas yang ada. Berarti gue
ketinggalan 12 materi. But its oke, sehari tiga materi aja gue pun udah
keleyengan gitu ya seharian denger tiga materi yang nggak sabar pengen gue
bagikan ke kalian.
Intin dari dua hari itu, gue langsung
sadar diri bahwa selama ini gue kurang banget tentang pengehtahuan dalam
penulis-penulis Indonesia yang keren banget. dan Litbeat memperkenalkanya pada
gue. Belum lagi ternyata di Jakarta ada Spot diskusi buku yang keren macam
Aksara dan POST Santa. Sayangnya gue udah nggak stay di Jakarta lagi, jadi
nggak bisa jajal ke tempat itu. Gue juga dapet fakta-fakta menarik dari
penerbit dan toko buku besar sekelas Gramedia.
Goodie bag yang dirindukan |
Overall Worth it banget sih
dengan biaya 300K yang dikeluarkan untuk biaya tiket masuk selama dua hari
dengan materi yang super keren. Harapannya acara ini terus berlangsung ke
deoannya agar semakin banyak yang aware tentang dunia literasi ini. Ada sedikit
catatan nih untuk panitia ke depannya, terutama soal mic yang digunakan di
beberapa tempat banyak yang bermasalah jadinya waktu yang berharga sedikit
kepotong karena mic yang tiba-tiba mati. Tempatnya sih udah enak di perpusnas,
kurang penyediaan boot makanan aja kali ya. Soalnya di kantin perpusnas itu kan
kecil dan harus mengantri lama saat beli makannnya. Mungkin tahun depan boleh
nih buat both makanan, soalnya abis dengerin pembicara itu kan laper ya, karena
sok mikir gitu pas di dalam biar keliatan pinter.
Oh iyya terimakasih
sebesar-besarnya pada Ka Ditta sponsor utama yang memberikan tiket gratis buat
gue dan kawan-kawan dari Komunitas Supernova. Jangan kapok ya ngasih sponsor
tahun depan wkwkwkwk.
Owh iyya bagi kalian yang pengen
tahu materi apa yang gue dapet selama Litbeat kemarin stay tune ya di blog gue
ini, karena Insya Allah enam materi itu akan gue tulis di blog ini hehehe.
3 Comments
Terus berbagi info² kayak gini bang. Biar saya yang kolot ini sedikit tahu acara² begituan meski gak bisa ikut hadir.
ReplyDeleteBelajar banyak dari litbeat.. Mantap.
ReplyDeleteAku udah tandain, mau ikut yang tahun ini nih.. 2-3 Sept 2019.
ReplyDelete