Sesi kedua yaitu jam 1 siang,
setelah salat dan makan biskuit(karena beli makan ngantri lama dan panjang
sedangkan waktu sesi kedua tinggal 10 menit lagi) beli di kantin perpusnas yang
terletak di lantai 4 itu. Gue dkk langsung ke tempat materi selanjutnya yaitu “Kiat dan Siasat dalam Self Marketing” bareng
penulis yang nggak gue sangka akan ketemu pada akhirnya. Who is she?? Yup dia kakak Ika Natassa, ih dia lucu, cantik dan
menggemaskan pokoknya. Boleh kah kak, kalau muat dia jadi gantungan kunci tas
ku.
Kakak asli Medan itu, nggak mau
dipanggil tante, mba, apalagi opung, padahal ingat umur lah kak e 😂😂. Ih yaudahlah daripada aku kebanyakan cincong, langsung ke materi ya para fansku 🤗.
Jadi gini kawan-kawin. Kakak Ika Natassa itu kan memang jago kali dia jualan bukunya dan branding diri. Cobalah tengok (dahan dan ranting, pohon dan kebun basah semua) sendiri followers di Instagramnya udah berapa itu followernya. Maleslah aku nyebutinnya juga.
Jadi gini kawan-kawin. Kakak Ika Natassa itu kan memang jago kali dia jualan bukunya dan branding diri. Cobalah tengok (dahan dan ranting, pohon dan kebun basah semua) sendiri followers di Instagramnya udah berapa itu followernya. Maleslah aku nyebutinnya juga.
Kunci dalam self Marketing yaitu,
mempromosikan diri melalui sosial media yang saat ini sudah banyak muncul.
Semacam Instegramm, Twitderr, Fesbugg,
sampai grup whatsapp. Bisa dipergunakan untuk kita membranding diri. Dalam konteks
ini, pastinya kita membranding diri sebagai penulis. So kita mulai-mulailah itu posting tuisan-tulisan kita. Bisa dari
quotes pendek buatan kita atau quotes yang diambil dari cerpen, puisi, bahkan
novel yang sudah kita buat. Intinya Social Media is the key!! Soalnya
sosial media itu tempat nongkrong orang-orang saat ini, coba perhatiin diri
sendiri. Setiap hari berapa banyak waktu yang kita menghabiskan di IG,
mantengin time line mantan, ngtweet atau sekedar retweet. Pasti tiada
hari tanpa hari tanpa menengok akun sosial media kita, isn’t it!?.
Selain mengunakan sosial media,
kita bisa mempublikasikan karya kita lewat blog,
wattpad, Storial dan platform menulis lainnya yang saat ini juga menjamur. So
beruntunglah kita yang hidup di jaman now, karena untuk mempublikasikan karya
kita, nggak sesulit jaman dahulu yang hanya ada media massa(cetak). Dan itu ada
kurator yang pemilih, sehingga kesempatan karya kita dibaca oleh orang lain
sangat kecil.
Setelah memulai dengan yang kecil
itu. Kita bisa langsung bilang ke semua followers kita bahwa kita penulis loh! “Woy
gue ini penulis loh! Ayo dong baca tulisan gue” istilah kasarnya begitu, tapi
pastinya dengan cara yang elegan ya. Dari quotes-quotes yang menarik atau
illustrasi yang asik pastinya membuat orang adalah yang ke cantol untuk
menengok tulisan kita. Kalau cocok bisa-bisa dia ngasih tahu ke teman-temannya.
Nah sekarang kita ambil contoh
yang diberikan Kak Ika yang comel ini dalam membranding diri dan karya-karya
yang selalu laku keras macam masker pengangkat komedo ini.
1.
Membuat
Akun Tokoh Cerita Kita
Salah satu kerajinan Kak Ika ini,
dia rajin betul lah itu akun dengan nama tokoh di novelnya. Contohnya dia
pernah buat akun Anya, tokoh di Critical Eleven. Terus apa yang kita pos di akun itu? Ya biasa ajalah. Macam manusia
pada umumnya, sosial media untuk apa? Update
status, mulai dari yang penting sampai yang nggak penting banget! Komentar
dan jawab komenan dari followers. Membuat dia(tokoh rekaan kit)
benar-benar hidup di dunia nyata. Fungsinya selain untuk mendalamin kararkter,
bisa membuat ikatan para readers. Karena ikatan kepada readers itu sangat
penting. “Pembaca adalah, keluarga yang
menghidupkan karya saya.” Begitu menurut Kak Ika. Jadi makin lope-lope kan
sama Kak Ika 😘😘
2.
Membuat
Behind The Scene
Behind the scene, nggak selalu
untuk film-film kok. Bisa loh kita misal, ngpost
foto tanjakan emen. Terus kasih caption,
tanjakan ini yang menginspirasi adegan dimana pertemuan tragis antara Cinta dan
Rangga dalam keadaan antara hidup dan mati. Greget nggak sih pembaca, kalau
dikasih tahu kayak gitu!! Jadi kita melibatkan pembaca kita untuk tahu proses
kreatif dalam menulis karya itu. Atau bisa bincang-bincang, kira-kira siapa ya aktor/aktris
yang cocok memerankan tokoh kita kalau di filmkan?? Ini pasti sesuatu yang sangat
menarik nih untuk para pembaca kita.
Tapi ka gimana ya? Kan saya masih penulis pemula, jangankan followers. Yang
like ig saya aja Cuma saya sendiri! Ihh sedih kali lah hidupmu itu dek. Jangan nangis gitulah, makin jelek kali wajahmu. Beli follower sana, kan banyak yang jual. :v wkwkwk nggaklah ya. Caranya
ya, kita muka tebal aja lah coba. Contoh kita banyak tuh punya WA Grup,
sering-sering sebar link cerita kita ke grup. Misal kita baru update bab baru
di wattpad. Kirim itu link ke grup. “Kakak-Ade, Mas-Mba, bro-sis. mampilah
kesini yo, aku baru update nih ceritanya” jangan pantang menyerah gitu. Sampe kelen
di kick dari grup itu lah kalo perlu, karena dianggap nyepam, 😆tapi semoga
nggak sampe gitu lah ya.
Namun yang paling penting kata
kaka ini, “Jangan Berhenti Berkarya” jangan
khawatir jelek/bagus dulu. Terus aja nulis, sambil belajar memperbaiki perlahan.
Jangan berhenti walau kita di cemooh atau dianggap nggak pantas. Dont Let anyone tell, what you can or you
can’t do! Jangan berharap akan dapat uang royalti dulu. Karena itu semua
pasti akan mengikuti, jika memang kamu sudah melakukan yang terbaik dan
konsisten dalam hal itu!. Contohlah itu kak Ika, dia diminta mencoba fitur
terbaru dari twitter yaitu Twitter Poll untuk
merangkai alur cerita novel The Architecture of Love pada tahun 2016 lalu. Dan amazing-nya lagi, Kak Ika adalah penulis
pertama di dunia yang menggunakan Twitter untuk menulis setengah bukunya itu. And did you know?, berapa Kak Ika
dibayar untuk menyemarakkan fitur terbaru milik Twitter itu? Dia nggak dibayar
sama sekali. Serius!! Kak Ika nggak mikirin dibayar atau nggak, yang dia pikirkan
hanya melakukan yang terbaik. Dan pada akhirnya, Kak Ika malah dapat undangan
ke kantor Twitter di New York(PP Gratis) yang kebetulan jadi seting tempat di
novelnya tersebut.
Fakta unik cara menulis Kak Ika
Natassa,) adalah dia nggak pernah menulis outline sama sekali dalam semua
buku-bukunya. Terus gimana dong, emang nggak takut idenya jadi kemana-mana?.
Nah cara yang digunakan Kak Ika yaitu dengan membaca ulang dari awal di setiap
dia akan meulis bab baru. Maka dari itu novel-novelnya selalu maju-mundur
cantik alurnya. And she said, saat
novelnya selesai. Mungkin ia sudah membaca novelnya itu 1000 kali. Makannya ia
sampai nglotok dikepalanya cerita dalam novel-novel Kak Ika.
Dia juga mengaku nggak bisa nulis
panjang, so she write sentences by
sentences. Kalimat per kalimat lalu menjadi bab dan jadilah novel!! Wow ini
sih nggak cocok banget ya sama aku yang suka meles baca ulang naskah ku,
kecuali dalam tahap editing. Kalau
aku pakai cara Kak Ika, yang ada naskah aku stuck
di bab 1 terus, soalnya aku merasa never good
enough gitu! Memang dalam menulis kita nggak bisa ngikutin penulis
tertentu. Kita harus bisa menulis dengan cara kita sendiri, atau dengan cara
orang lain yang sudah di sesuaikan dengan porsi kita.
11 Comments
Aku juga suka males baca ulang tulisan sendiri. Bikin lama aja.
ReplyDeleteHahaha iya mas.. biki makin lama proses nulis. Kalau aku nulis, lalu lupakan..
Deletesebenernya (jujur dgn dua jari distas kepala), antara mumet,senyum2, nahan tawa, nahan laper, nahan pipis, ketika membaca tulisan ini. Meskipun bener3 pusing karena istilah4nya, tapi alur penyampsianya kok nikmat (kaya kopi anget pagi hari)...meskipun sebenernya gue lebih suka baca yg fiksi, yg ini keren juga....(,haddeuwh...)
ReplyDeleteAsikkk, ngopi pak biar nggak pusing wkwkw
DeleteWaw, nice tips. Bisa coba aku terapin nih step nulis tanpa outline. Greget pasti. 😃
ReplyDeleteMakasi bang iyan infonya bermanfaat banget
Selamat mencoba mbak...
Deletetanks so much i like, sgt menginspurasi. jadi pingin baca karyanya Ika natassa.
ReplyDeletetanks so much i like, sgt menginspurasi. jadi pingin baca karyanya Ika natassa.
ReplyDeleteHayuk baca mba, bagus loh. #kak_iknat aku dapat persenan kan ya dr sini 😂😂
Deletemembaca kilasan dari mas uda bikin semangat, gimana yang ikut acaranya tadi. pasti mas termotivasi dengan mbak ika
ReplyDeletemaap maap, ini aku malah bukan fokus sama konten, tapi ke cara mas nulis yang kocak :D
ReplyDelete