Book Review : Trilogi The Legend - Marie Lu #1

MS Wijaya
4


Kemarin dapet kiriman buku Trilogi The Legend-nya Marie Lu. Kata yang ngasih bagus, tapi karena gue bukan termasuk orang yang musrik. Alias nggak gampang percaya omongan orang lain(aku mah apa atuh, Cuma percaya sama Allah SWT #eaaa).
.
.
Coba browsing-browsing deh, sekaligus tanya beberapa teman yang lain. Responnya pada strip merah dua, jadilah gue mulai baca buku pertamanya yang berjudul Legend.
.
.
Di buku ini, ada dua sudut pandang yang dipakai. Yaitu June seorang anak perempuan cerdas yang nilai ujiannya selalu andra and the backbone (red. Sempurna), dan satu lagi anak laki-laki bernama Day. Seorang buronan republik.
.
.
Berlatar di Amerika pada tahun 2130, dimana amerika mendapat bencana banjir besar. Sehingga terbagi menjadi dua.
.
.
Yaitu bagian Republik dan Koloni, Republik ini adalah tempat tinggal June dan Day. Kehidupan mereka saling bersinggungan. June anak dari golongan kaya raya dan pintar hidupnya bergelimang harta. Dia juga mempunyai predikat sebagai anak terpintar di republik, karena nilai ujiannya yang sempurna.
.
.
Nah di republik ini punya beberapa aturan, salah satunya. Saat seorang anak memasuki umur ke 10, mereka harus mengikuti ujian negara. Mulai dari fisik sampai pengetahuan. Bagi yang lulus mereka dibiarkan kembali sekolah dan bisa mendapat pekerjaan yang bagus. Sedangkan, bagi yang tidak lulus harus pergi meninggalkan keluarganya. Alias di minta oleh negara (secara paksa) untuk beketja di pabrik yang entah ada dimana.
.
.
Day adalah salah satunya, tapi dia berhasil kabur dari   RS tempt dia dicek kesehatanya, sebelum dibawa ke pabrik terkutuk itu. Jadilah dia hidup dijalanan bersama Tess anak perempuan yang menderita rabun jauh, dan seorang yatim-piatu.
.
.
Republik yang merahasiakan kaburnya Day, malah memberitahukan bahwa Day sakit keras dan meninggal. Jadi ia tidak bisa kembali ke rumahnya.
.
.
Selama lima tahun hidup di jalanan, ia banyak melakukan hal-hal yang melanggar aturan Republik. Seperti mencuri, menghancurkan zepplin dan pesawat republik dan lain-lain. Tapi bagi kalangan masyarakat bawah, Day adalah Robinhood. Ia sering membagikan hasil rampasan ke orang yang membutuhkan.
.
.
Sedangkan June, anak yatim piatu pula karena orangtuanya meninggal dalam suatu kecelakaan. Hanya memiliki Metias, kakak laki-lakibyang sangat mencintainya. Matias seorang tentara Republik. Begitupun nantinya June jika sudah lulus dari sekolahnya.
.
.
Suatu insiden yang menewaskan Metias, membuat June dilantik menjadi tentara dalam waktu semalam. June langsung di minta mengintai Day, sebagai tersangka utama pembunuh kakaknya itu. Ia pun termotivasi menemukan Day dan berbals dendm.
.
.
Baca Legend mengingatkan gue dengan cerita Red Queen nya Veronica  Roth. Hampir sama, hanya berbeda gender. Dalam legend Day adalah Mare sang gadis petir. Sedangkan June adalah Cal. Tapi walaupun begiti, Marie Lu tetap bisa mengolah kisah Legend ini dengan apik. Aksi-aksi yang menegangkan dan world building yang sederhana tapi mengena itu membuat kita ngak perlu berkernyit-kernyit. Beda dibandingkan dengan Trilogi  Red Queen yang banyak tokoh sehingga kita tidak bisa fokus dan harus mengingat-ingat tokoh-tokoh yang hanya diceritakan sekelebat tapi sering masuk frame.
.
.
#baookstagram #bookreview #bloggerindonesia #author #pecanduaksara #pecandubuku #mswijaya #redqueen #mizanfantasy #booklovers #penulisindonesia #iger #instadaily #bookshelf #sdd #distopia #dayandjune #thelegend #trilogi #marielu #bookstagramindonesia

Post a Comment

4Comments

  1. keren bukumya. eh btw aku baca teenlitmu lho

    ReplyDelete
  2. keren bukumya. eh btw aku baca teenlitmu lho

    ReplyDelete
    Replies
    1. wahhh makasih mba aku belum lanjutin nih, masih hectic di dunia nyata wkwkwk

      Delete
  3. Keren mas Wijaya, tapi saya lebih suka film drama keluarga

    ReplyDelete
Post a Comment