Mbak Dymar Mahafa ini adalah salah satu anggota One Day One Post. Walaupun nggak satu angkatan, jadi nggak tahu sepak terjang awalnya. Karena kita beda angkatan emang dipisah grupnya kala itu.
Lumayan sering mampir ke blognya, dab suka sama gaya berpuisi dan menulisnya. Buku RIP: Rest In Promise ini adalah salah satu cerbung yang kala itu aku ikutin di blognya.
Beberapa tahun kemudian (kayak film-film gitukan), kita dipertemukan kembali di NAC : Nulis Aja Community. Kebetulan aku jadi mentor (gila keren banget mentor) di NAC dan Mbak Dymar adalah salah satu anggota NAC yang aku bantu bimbing untuk menyelesaikan bukunya. Sebagai mentor aku dapat outline dan lapiran setiap hari nulisnya. Dan sempat kirim beberapa bab untuk aku baca dan di kasih masukan.
Aku sih no komen, karena emang sudah bagus menurutku. Aku malah ketagihan bacanya.
RIP menceritakan tentang kehidupan Arum sang penulis misterius yang nggak pernah mau identitas aslinya terkuak. Pada suatu hari saat ia menyamar ke toko buku, untuk mengecek bagaimana penjualan buku terbarunya disana dengan menyamar. Ia berpura-pura mau membeli buku tersebut, sayangnya buku tersebut habis. Tinggal satu lagi, tetapi laki-laki disampingnya sudah terlebih dahulu membelinya.
Arum pun pura-pura kecewa karena tidak berhasil membeli buku yang diinginkannya. Padahal dalam hati ia bahagia, karena bukunya laris manis. Pulanglah ia dan mengakhiri penyamarannya. Tiba-tiba datang laki-laki yang membeli buku stok terakhirnya itu. Ia memberikan buku yang ia beli tadi kepada Arum, dan pergi begitu saja. Saking semangatnya si laki-laki itu, ia tidak sadar bahwa dompetnya terjatuh dan ditemukan oleh Arum.
Gara-gara dompet itu pula, Arum kembali bertemu dengan si laki-laki bernama Rama itu.
Sementara itu, Arum hidup penuh misteri. Dimulai dengan kehidupan masa kecilnya yang buruk, karena ayahnya meninggal saat ia masih kecil. Sedangkan ibunya gila dan hampir membunuhnya kala itu, sehingga ia banyak mengalami fobia dari masa kecilnya. Beruntung ia punya sahabat laki-laki bernama Una yang selalu membantunya dari teman-teman yang jahil itu dan membuatnya bahagia.
Sayangnya Una harus pergi, karena ibunya bercerai dengan ayahnya. Sehingga mereka terpisah, sampai saat ini. Ia tak tahu bagaimana kabar sahabatnya itu. Satu-satunya kenangan yang dimiliki Arum adalah kunci dari peti yang berisi surat-surat yang mereka tuliskan, kemudian mereka pendam peti itu ditempat rahasia. Juna pun memegang kunci juga. Kedua kunci tersebut harus bersama untuk membuka petinya. Sehingga ia tidak tahu apa isi surat yang dituliskan Juna kala itu, seandainya ia ingin mengambil peti tersebut.
Pertemuan dengan Rama membuat ia kembali teringat Una kembali sampai terbawa mimpi. Sisatu sisi ada Yudhis, laki-laki yang membantunya dikala ia sakit. Dan ternyata Yudhis adalah salah satu teman masa kecilnya, tapi Yudhis yang dulu adalah teman yang suka membully Arum. Yudhis pun diam-diam menaruh rasa suka pada Arum sejak kecil. Arum-pun sepertinya menaruh perhatian kepada Yudhis.
Teka-teki demi teka-teki yang nggak disangka disetiap babnya terkuak. Pokoknya seru deh baca bukunya Mbak Dymar Mahafa ini. Nggak nyangka ternyata mereka satu sama lain terkait. Kalau kata Raisa "Mungkinkah ku temukan jawaban…teka-teki, teka-tekimu…" Baca novel RIP ini juga serasa lagi nonton film loh, kita gampang banget memvisualisakannya. Soalnya bahasanya sederhana, nggak njelimet dan detail banget deskripsinya.
Komentar aku cuma aku agak pusing saat baca nama-nama tokohnya 😂😂. Para tokohnya nyebut Arum dengan nama Sekar, tapi narasinha Nyebut nama Arum ya Arum. Kadang kalau lagi nggak fokus, aku suka bertanya-tanya Sekar itu siapa ya?? 😂😂 maklumi saja otak saya sudah tua, tapi wajah baby face gaeeesss…
Yang penasaran langsung aja kontak penulisnya Mba Dymar Mahafa di nomer-nya 0856-3626-833 lagi promo loh. Beli dua dapet satu binder cantik 😍😍 harganya cuma Rp 68.000.
FYI cover RIP ini aku loh yang desain ahahaha..
3 Comments
Tjakep 👍🤓
ReplyDeleteMakasih banyak bang iyan buat review-nya..
Maafkan segala kekurangan 'anak pertama' ini yg sempet bikin pusing 😂 🙏🙏
Akhirnya bisa komen juga di webpri mu ini bang 😀
ReplyDeleteinfo paling penting itu ternyata di kalimat terakhir lho. hahahaa
ReplyDelete