Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin
Jusuf Habibie, adalah salah satu Presiden Indonesia yang banyak menarik
perhatian. Baik dari bidang akademik, kepemimpinan hingga percintaannya.
Berkat kecerdasannya ia membuat teori Crack Progression atau disebut
dengan “theory of Habibie”. Yaitu teori
yang menemukan letak titik awal retakan atau crack propagation point. Teori ini membuat kita bisa melakukan
perjalanan dengan pesawat terbang dengan aman.
Anak ke empat dari delapan
bersaudara dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini
Puspowardojo ini, mempunyai kisah yang luar biasa dibalik kesuksesannya. Sejak
kecil Rudy (nama kecil Pak Habibie) lebih senang menghabiskan waktunya untuk
membaca buku atau pun belajar. Jika anak-anak dipaksa untuk belajar, Rudy kecil
sebaliknya. Ia dipaksa bermain keluar rumah agar bisa bersosialisasi dengan
sekitarnya.
Rudy terlahir sebagai keturunan
bangsawan, baik dari keluara ayah maupun ibunya sehingga ia terbiasa hidup enak.
Segala kebutuhannya selalu terpenuhi terutama buku-buku bacaan yang menambah
kegemarannya dalam mempelajari sesuatu. Namun keadaan tidak selalu mulus, tiba-tiba
saja ayahnya meninggal, dan membuatnya sedih dan keluarganya terpukul. Karena selama
ini ayahnyalah yang menopang keluarga besar Rudy. Sepeninggalan ayahnya, ia harus
pergi merantau ke Jakarta untuk menimba ilmu karena sekolahnya yang lama kan di
tutup. Saat ia tinggal di Jakarta ia merasa tidak betah dengan panasnya ibukota.
Akhirnya Rudy memilih untuk pindah ke Bandung. Yang akhirnya membuat ibu dan adik-adiknya
yang saat itu tinggal di Makassar ikut pindah ke Bandung.
Dengan penuh perjuangan Rudy
menimba ilmu sehingga mendapatkan beasiswa ke Jerman, namun beasiswa itu tak
lantas ia dapatkan sebenarnya. Ia terlambat untuk mendapatkan beasiswa ke Jerman,
karena keterlambatan informasi yang ia dapat. Sehingga ia mendapatkan
kesepakatan untuk mendapat beasiswa pada tahun depannya, jikalau ia masih mau
masuk tahun itu bersama kawan SMA nya yang diterima di Jerman. Ia harus
membiayai sendiri mulai dari pesawat hingga biaya hidup disana sementara belum
mendapatkan beasiswa.
Kisah percintaan Presiden ketiga
ini pun tidak selalu berjalan mulus. Pada mulanya Rudy tidak tertarik sama
sekali dengan mendiang isterinya Hasri Ainun Besari. Pertama kali mereka
bertemu ialah saat ia tinggal di Bandung, Ainun adalah adik dari sahabat
adiknya. Kala itu justru Rudy lebih dekat dengan ayahnya Ainun daripada Ainun. Karena
ia menemukan sosok ayah nya kembali dalam diri ayahnya Ainun.
Sekembalinya dari Jerman Rudy pun
ternyata berjodoh dengan Ainun dan menikah pada tanggal 12 Mei 1962, dan
dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie.
Kisah percintaan Rudy di bukukan dalam buku berjudul ‘Habibie & Ainun’ dan di filmkan kemudian.
Habibie juga mendapatkan
kehormatan menjadi warga negara Jerman atas jasa-jasanya untuk kemajuan Jerman.
7 Comments
Fotonya Rudy lebih mirip cover boy daripada anak jenius pencipta pesawat terbang...
ReplyDeleteTokoh Indonesia yang saya kagumi karena kecerdasannya dan cinta sejatinya pada sang istri (Ainun) 😊👍👍
ReplyDeleteTokoh Indonesia yang saya kagumi karena kecerdasannya dan cinta sejatinya pada sang istri (Ainun) 😊👍👍
ReplyDeleteTokoh Indonesia yang saya kagumi karena kecerdasannya dan cinta sejatinya pada sang istri (Ainun) 😊👍👍
ReplyDeleteKalau lihat habibir jadi inget Ainun hehe
ReplyDeleteTokoh inspirasiku, mantap banget dalam bidang penerbangan
ReplyDeletePak Habibie inspirasiku
ReplyDelete