Dia datang tiba-tiba, duduk disampingku dengan cueknya. Setelah memesan makanan sekenanya, ia sibuk dengan handphonenya bermain game yang biasa dimainkan orang-orang disekitarku.
Sesekali ia memperhatikan tukang nasi goreng yang membuatkan pesananku nasi goreng pedas tanpa kecap. Tapi entah kenapa satu manusia disampingku ini terus menyindir si abang tukang nasgor bahwa pesanannya tidak pakai sambal.
Ah sudahlah, aku malas menanggapi satu manusia yang terlihat menyebalkan itu. Dengan potongan rambut cepak ala abri. Badannya juga tegap dan menjulang tinggi lebih dariku, entah apa dia seorang abri betulan atau hanya jadi-jadian. Emm, maksudku bukan abri sebenarnya.
Pesananku jadi, aku pun makan disampingnya yang terus mengoceh pada gawainya. Sebenarnya pada teman-teman sepermaianannya yang tengah bermain bersama. Apa istilahnya? Mabar kalau tidak salah. Tapi bagiku terlihat seperti orang gila yang sedang bercakap-cakap sendiri.
***
Kali ini aku bertemu dengannya lagi, dia datang kerumahku untuk berbincang-bincang pada kedua orangtuaku. Yang ternyata dia adalah anak dari teman bapakku dulu saat masih menjadi security si sekolah.
Aku hanya mencuri dengar dari balik kamarku yang bersebelahan dengan ruang tamu. Pembicaraan basa-basi tentang keluarganya sekarang dan kabarnya saat ini yang baru menyelesaikan kuliahnya.
Yang aku bisa tangkap dari hasil mencuri dengar adalah, laki-laki bernama Arul itu suka mengumpat. Ya walupun umpatan itu sebenarnya bukan untuk si lawan bicaranya. Tapi seperti kata tambahan wajib sebagai ekspresinya. Bahkan saat berbicara dengan orangtuaku, ia tak segan mengumpat dengan kata kalimat tambahan "dasar goblok-goblok" lebih sering saat bercerita.
Aku jadi bertanya-tanya apa laki-laki memang seperti itu? Sering menambahkan kata umpatan kasar saat berbicara? Beberapa temanku pun ternyata memang sering menambahkannya seperti kata 'anying', 'cok/jancok', 'tai' dan sebagainya sesuai selera. Terutama kepada teman sebayanya. Tapi baru aku dengar ada yang mengumpat seperti itu saat berbicara dengan orang tua. Ah sudahlah kenapa aku masih mencuri dengar pembicaraan orangtuaku dengannya
Sumber gambar : craftsy.com
3 Comments
mungkin sang pemuda itu, nggak pernah belajar sopan santun ketika abg
ReplyDeleteKenapa ada orang yang suka mengumpat? 😣
ReplyDeleteAku bacanya di pengupat. Ngupat tahu hehe
ReplyDelete