Pernah nggak sih kita ngrasa
ambisius banget dengan impian kita, tapi saat kita benar-benar hampir dekat
dengan impian itu malah kita jadi hampa dan bingung mau apa setelah kita mendapatkan
yang kita inginkan?
Ini yang dirasakan Noah Centino yang
berperan sebagai Brooks di film terbarunya The Perfect Date. Brooks hanya
seorang laki-laki biasa yang bisa dikatakan broken home, setelah ayahnya
bangkrut karena gagal menjadi penulis terkenal. Sedangkan ibunya pergi
meninggalkannya untuk menikah dengan orang lain dan pindah ke kota lain. Di
tengah buruknya keluarga Brooks, ia punya satu impian yang membuatnya tetap
waras. Yaitu pergi kuliah di YALE ( salah satu dari delapan anggota Ivy League).
Ia pun sadar, perlu uang yang
banyak untuk kuliah disana, maka dari itu dia bekerja paruh waktu si sebuah
restoran sandwich bersama Murph, sahabatnya yang jago membuat aplikasi. Suatu
hari ia terjebak di sebuah kencan untuk menggantikan temannya. Bertemulah dia
dengan Celia, sepupu dari temannya itu yang cuek dan super sarkastik. Kencan pertamanya
itu menginspurasinya untuk menjadi
seorang cowok panggilan, dalam artian hanya menjadi teman kencan(not sex) atau
diajak pergi ke pesta dansa dll(buat jombs gitulah intinya). Brooks meminta Murph
untuk membuatkan aplikasinya, di aplikasi itu, si pemesan bisa me-request personality dan tampilan dari si
Brooks. Dan ternyata banyak yang menggunakan jasanya, mulai dari sekedar untuk
menemani pergi ke konser, latihan kencan, pergi ke pameran seni dan lain-lain. Seiring
ia sering melakukan hal itu, ia kehilangan identitasnya sendiri. Dan dia
berubah menjadi pribadi yang penuh kepalsuan dan egois.
Ini film ringan banget sih
seperti film-film Nah sebelumnya, enak aja di tontonnya tanpa perlu mikir yang
macem-macem.
Salah satu percakapan dalam di
film ini saat Brooks dan ayahnya bicara empat mata dan mengatakan apa yang dia lakukan
selama ini. Brooks curhat kenapa ia melakukan hal itu semua, karena ia ingin
mencari jati dirinya sendiri. Bapaknya bilang gini. “Well, siapa yang tahu jati diri
mereka sebenarnya. Hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah memikirkan siapa
dirimu di masa lalu. Dan bandingkan seperti apa yang kita inginkan di masa
depan. Kita akan mengetahuinya (jati diri kita), saat kita menjalani hidup ini.”
Wise banget gak sih bapaknya. Yaiyalah kan penulis hahaha. Penulis itu
ada manis-manisnya gitu ye kan.
1 Comments
Kurang panjaang previewnyaa. Jadi kepoo kaan
ReplyDelete