slider

Fantasi yang Berdasarkan Sejarah Perang Cina dan Jepang



Fang Runin atau biasa dipanggil Rin hanya seorang gadis berumur 14 tahun yatim-piatu korban perang. Ia diasuh oleh keluarga Fang yang menjalankan sebuah toko kelontong, namun diam-diam menjual opium di tokonya. Keluarga Fang berencana akan menikahkan Rin pada seorang laki-laki tua yang umurnya lima kali lipat dari umurnya. Tentu saja dia tidak mau, hanya satu solusinya. Ia harus mengikuti ujian Keju, dan tentunya lulus sebagai lulusan terbaik agar ia dibawa ke Sinegard, sekolah militer yang selalu mencetak prajurit dan komandan terbaik untuk negerinya.

 

Rin pun akhirnya memohon kepada Tutor Feyrik, untuk mengangkatnya menjadi murid dan meminjam buku-buku pelajaran. Setelah berhasil meyakinkan Sang Tutor, Rin belajar mati-matian ditengah sibuknya menjaga toko kelontong dan mengasuh anak satu-satunya keluarga Fang yang sudah dianggap sebagi adik laki-lakinya sendiri. Saat pengumuman kelulusan, sebuah keajaiban terjadi. Rin berhasil menduduki peringkat teratas di daerahnya, Tikany. Tentu saja ia yang akan maju  mewakili daerahnya sebagai murid Sinegard tahun ini. Rin lega bukan main, karena ia akan terlepas dari urusan menikah dengan lelaki tua itu dan meninggalkan keluarga asuhnya.

 

Namun ini baru permulaan, ia harus bisa lulus di tahun pertama dan menjadi salah satu murid magang dari guru-gurunya. Karena kalau tidak, ia akan dipulangkan. Dan bukanlah hal yang mudah untuk lulus tahun pertama ini. Karena tidak hanya belajar menghapal teori-teori. Melainkan ada hal yang lebih penting dari sekadar menghapal teori-teori berperang, ia harus belajar bela diri, sedangkan murid lainnya di Sinegard adalah para bangsawan bahkan anak-anak dari komandan pemerintahan yang sejak baru bisa berjalan sudah diajarkan cara bertarung. Sedangkan dia, hanya anak perempuan miskin yang tidak bisa apa-apa selain menyelundupkan opium. Belum lagi hampir seluruh siswa di Sinegard membencinya setelah pertengkarannya dengan Nezha, anak dari Komandan Naga. Begitu pula Master Jun, guru bela dirinya yang ikut membenci Rin dan tidak mengizinkannya belajar di kelasnya selama tahun ini.

 

Ia pun harus berusaha dua kali lebih keras agar bisa lulus tahun pertama dan diangkat menjadi murid magang. Beruntung ada Master Jiang, guru jurusan adat dan pengetahuan yang tidak pernah mengajar kelasnya selama ia masuk di Sinegard. Tiba-tiba ia mau melatih Rin ilmu bela diri. Satu kecocokan Master Jiang dan Rin adalah, mereka sama-sama dibenci di Sinegard. Master Jiang mengajarkan Rin sebuah rahasia yang sudah lama ditinggalkan, yaitu bagaimana memanggil para dewa dan meminjam kekuatannya.

 

Buku Pertama dari trilogi 



Poppy War adalah buku pertama dari trilogi. Buku keduanya “The Dragon Republic” sudah diterjemahkan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama. Sedangkan buku ketiganya berjudul “The Burning Good” masih belum tahu kapan akan rilis terjemahnnya tapi untuk versi bahasa inggrisnya sudah sejak 2020 sudah terbit.

 

Walaupun buku ini trilogi, Poppy War nggak punya ending yang menggantung atau tanggung. Ada kelegaan setelah baca buku pertamanaya ini, karena ditutup dengan baik. Tidak seperti beberapa buku seri yang  terasa buru-buru dan memotong cerita begitu saja untuk dijadikan sekuel. Jadi bagi yang tidak terlalu suka novel seri membaca buku pertamanya ini nggak akan masalah. Bukan berarti nggak bikin penasaran ya untuk baca buku selanjutnya, tapi buku pertamanya bisa diangap mandiri karena konflik utama di buku pertamanya sudah terselesaikan. Dan tentunya bagi yang penasaran dengan perjalanan Rin setelahnya wajib membaca buku keduanya.

 
 Poppy War ditulis oleh RF Kuang saat umur 19 tahun

RF Kuang atau Rebecca F. Kuang kelahiran 29 Mei 1996 ini, pindah ke Amerika sejak umur empat tahun. Kuang selama kuliah mengambil jurusan Studi Cina di University of Cambridge dan mendapat gelar Master of Philosphy dalam studi cina.  Kemungkinan dengan berbekal ilmunya itu dia mengaplikasikan ke dalam novel pertamanya yang sudah ia tulis sejak berumur 19 tahun. Namun buku Poppy War baru dirilis pada tahun 2018, saat umurnya 22 tahun.

Siapa yang menyangka novel bergenre fantasi yang suram, menarik plot dan politiknya dari pertengahan abad ke-20 Tiongkok, dengan konflik dalam novel yang didasarkan pada Perang Tiongkok-Jepang Kedua, dan suasana yang terinspirasi oleh yang zaman dinasti Song. Poppy War dinominasikan untuk Penghargaan Fantasi Dunia 2019 untuk Novel Terbaik dan penghargaan lainnya.

Post a Comment

0 Comments