Ilustrasi by Alev Neto |
Dunia memang terlalu sempit untuk dua hati yang pernah bertaut.
Seiring waktu, ia akan bertemu disatu titik yang sama dengan menggengam rindu.
Tak peduli berapa lama mereka menjauh, tak peduli jarak yang terbentang.
Titik temu itu akan ada, menghampiri perlahan.
Sangat perlahan, hingga kau berharap bisa mempercepat waktu atau melompatinya.
Rindu yang digenggam menjadi bola berduri, tajam menusuk jemari.
Membuatnya berlumur oleh darah dan air mata.
Mungkin disatu sisi, seperti tak ada yang terjadi.
Telah lupa, atau berhasil untuk melupa.
Namun disatu sisi yang lain ada yang takan pernah bisa lupa.
Masih terus menggenggam rindu yang serupa bola berduri, membiarkannya tersiksa lagi dan lagi.
Ia membutuhkan luka itu agar tetap hidup.
Begitulah hati, terlalu acak karena selalu meminta tuk disakiti.
Jakarta, 27 Juni 2017
0 Comments