slider

Reading Slump, Penyakit Berbahaya Bagi Pembaca Buku

 



Hal paling menyebalkan bagi para pembaca adalah saat terkena Reading Slump. Penyakit yang membuat readers kehilangan minat membaca sama sekali. Kegiatan membaca bukan hal  Menyenangkan lagi. Malah terkadang membaca jadi hal yang menakutkan dan menjadi sebuah tekanan tersendiri pada Sebagian readers yang terkena reading slump. Reading slump ini bahaya banget loh karena bisa berlangsung satu sampai dua hari atau bahkan bisa lebih dari sebulan atau tahunan. Serem banget gak sih kalau kita nggak bisa berusaha melawannya? Kita bakal kehilangan waktu buat mebaca buku-buku yang semakin hari semakin bertambah. Gimana dong cara nglawannya? Nah sebelum kita melawan, kita perlu tahu dulu apa penyebab reading slump kita! Baru kita cari solusinya. Ini dia beberapa penyebab reading slump yang pernah gue rasakan diantaranya:

1.       Jenuh

Layaknya hubungan percintaan dengan kekasih, hubungan pembaca dan buku juga akan mengalami masa-masa jenuh. Entah karena jenuh akan genre yang dibaca, jenuh dengan tumpukan kata-kata atau jenuh dengan keadaan. Saat makan berlebihan gak jarang kita malah jadi mual bukan? Sama dengan membaca, me

mbaca secara berlebihan ternyata bisa bikin kita kenyang dan ogah baca lagi.

 

2.       Kena Trigger

Saat membaca buku, terkadang kita akan membaca hal-hal yang membuat kita terpicu akan trauma masa lalu atau hal semacam itu. Akan ada hal-hal yang membuat kamu berhenti karena tidak nyaman dengan bacaan itu. Contoh kecilnya gue yang sempat ke trigger oleh hal-hal seperti animal abuse di buku Han Kang yang Vegetarian. Gue ngrasa mual dan gak bisa nglanjutkan baca buku itu lagi. Parahnya gue jadi reading slump beberapa hari. Saking ke triggernya, bbuku tu langsung gue jual karena ngrasa tu bukan buku yang bisa gue keep.

 

3.       Kena Editor Sindrom

Pembaca yang juga seorang penulis kadang akan terkena sindrom ini, dimana saat membaca kita bukannya dapat kesenangan tapi malah bikin stress. Karena kita terus menganalisis bacaan kita. Entah mulai dari EYD, Plot ceritanya, cara penulisnya membangun ceritanya, cara penulis bukunya menyampaikan isi pikirannya. Kita terus terbayang kok bisa ya mereka begini? Eh padahal harusnya bisa bagus kalau begini sih! Kita terus menganalisa buku tersebut yang harusnya bikin kita happy, tapi otak kita otomatis menganalisis dan ini akan ganggu banget kita menikmati buku itu. Kita gak bisa nikmatin bacaan dan sibuk menganalisa baik dan buruknya buku tersebut.

 

 Terus gimana dong kalau udah begitu? Gue sendiri punya beberapa trik yang akan gue terapkan saat terkena reading slump.

 1.       Ganti bacaan

Kalau kita jenuh dengan genre yang biasa kita baca atau my comfort book, gue biasanya akan pindah haluan. Biasa baca fiksi fantasi, terus gue akan baca buku anak yang banyak ilustrasinya. Gambar-gambar cantik nan menggemaskan ini selalu ampuh bagi gue mengatasi reading slump. Coba yang biasa baca horror, bacalah buku komedi, cari yang bersebrangan. Kadang kita akan dapat pandangan baru dalam melihat sesuatu. Atau setidaknya kamu dapet perbandingan, ih ternyata gak ada yang lebih bagus dari buku yang genre gue banget.
 

2. Berhenti Berusaha Membaca Buku

Kalau udah benar-benar jenuh baca buku apa aja padahal udah nyoba berbagai gemre bacaan. Pokoknya udah bikin kamu nggak spark joy anymore-lah membaca tuh. Ini saatnya kamu beranjak dari tumpukan buku dan mulai lakukan kegiatan hal lain, kayak nonton film, dengerin musik, jalan-jalan, bersosialisasi, atau berdiskusi sama orang lain.

Nah sekian tips and trik dari gue pribadi sebagai pembaca, kalau kalian gimana nih cara mengatasi reading slumpnya? Apa ada hal di luar nurul yang kalian lakukan untuk mengatasi penyakit berbahaya ini? Silakan komen dan subscribe channel ini yah ahaha.

 

#RCO2024
#ReadingChallengeODOP #TantanganPekan4RCO
#RCO2.0

 

 

Post a Comment

0 Comments